Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul, Korban Dihabisi saat Terlelap Tidur

Rabu, 24 April 2024 - 15:30 WIB
loading...
A A A
Kapolsek Semanu AKP Pudjijono mengatakan, proses rekonstruksi memang baru bisa dilaksanakan saat ini karena menunggu kesembuhan dari pelaku.

Pelaku selama ini memang menjalani perawatan karena luka menganga di lehernya akibat mencoba bunuh diri.

"Baru sembuh. Dan langsung kita lakukan rekonstruksi," terang dia.

Pudjijono menambahkan proses rekonstruksi ini merupakan bagian dari pemberkasan yang mereka lakukan. Di mana saat ini berkas proses pembunuhan tersebut sudah memasuki P18 atau P19. Dan dengan tambahan data dari rekonstruksi ini diharapkan berkas lengkap dan segera bisa diserahkan ke pengadilan.

Untuk motif sendiri, lanjut dia, karena ekonomi dan juga dipicu rasa cemburu. Sementara untuk upaya bunuh diri dari tersangka hanyalah sebagai alibi dari yang bersangkutan.

"(Bunuh diri) itu hanya alibi," tegas Pudjinono.

Dalam rekonstruksi, polisi menghadirkan 4 orang saksi yang mengetahui awal peristiwa pembunuhan itu. Pihaknya juga mengajak tim jaksa penuntut umum untuk menyaksikan proses rekonstruksi tersebut.

Dalam perkara ini tersangka bakal dikenakan pasal berlapis di mana pasal pertama adalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) kemudian pasal pembunuhan berencana. Ancaman hukuman terhadap pelaku adalah 15 tahun penjara.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jumat (5/1/2023) lalu, warga Dusun Dedel geger. Sukiyem ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya. Di dekat Sukiyem, R nampak memegang sebuah surat bertuliskan tangan dengan leher terluka sayatan dalam kondisi menganga.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 07.55 WIB, bermula ketika R yang menelpon keponakannya yaitu Erni Susilowati untuk bergegas ke rumahnya.

Tak berselang lama dari telpon dimatikan, Erni bersama anaknya datang ke rumah pamannya tersebut untuk memastikan apa yang terjadi.

Kaget bukan main, baru hendak masuk dalam rumah Erni disodori selembar kertas. Dia mendapati leher Riyadi sudah terdapat sayatan dan mengeluarkan darah.

“Saya sempat menerima surat tersebut namun kemudian saya lempar dan saya lari untuk meminta pertolongan," papar Erni saat ditemui di lokasi kejadian.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1143 seconds (0.1#10.140)