Viral Pungli dan Pemalakan Berkedok Parkir di Masjid Al-Jabbar

Minggu, 14 April 2024 - 14:24 WIB
loading...
A A A
"Keluar mobil langsung diminta uang "seikhlasnya" karna udah bantu kasih aba-aba parkir. Kasih 2 ribu (Rp2.000) nggak mau. Lah katanya ikhlas. Kasih 5 ribu (Rp5.000) masih melengos akhirnya petugas bilang 10 ribu (Rp10.000). Saya kasih aja. Karna udah adzan Isya dan mau buru2 biar bisa jamaah bergegas deh ke mesjid," tulis Bang Tani Muda.

Sampai di pelataran masjid, Bang Tani Madu menjinjing sepatu ke tempat penitipan.

Ternyata petugas nggak mau terima suruh masukin ke plastik. Balik lagi beli plastik yang dijual sebelum pelataran seharga Rp5.000.

Akhirnya bisa menitipkan sepatu dan diberi nomor. Sebelum ambil wudhu, mau ke toilet dulu.

"Baru masuk toilet, digedor-gedor petugas sambil ngomong pakai tos keras banget "di toilet jangan lama-lama". Belum juga mulai, kesal akhirnya keluar aja dan langsung ke tempat wudhu. Tempat wudhu besar dan sepi. Langsung naik ke atas ternyata yang jamaah hanya beberapa saf aja. Bahkan hingga jamaah selesai," ucapnya.

Setelah selesai salat, Bang Tani Madu ke tempat titip sepatu. Ternyata sepatu tidak ditemukan. Sekitar 30 menit menunggu akhirnya Bang Tani Madu tanya ke petugas penitipan sepatu.

"Padahal tanya baik2 petugas nya nyolot bilang kalau sepatu saya mungkin bukan di sini tapi di tempat sepatu wanita. Bahkan petugas lain dengan kata-kata nggak enak, saya disuruh cari di tempat lain. Emangnya saya pikun lupa letak sepatu di mana. Saya tegaskan kalau saya titip di sini dan ini nomornya. Akhir petugas lain bantuin. Ternyata sepatunya ada di bawah kaki dia (petugas penitipan)," ujarnya.

Setelah sepatu ditemukan, Bang Tani Madu kembali ke parkiran mobil. Ternyata petugas parkir sudah berbeda orangnya namun masih memakai rompi yang sama. Petugas parkir itu juga meminta uang parkir Rp10.000 "seikhlasnya".

"Karna malas debat saya kasih 10 ribu. Saya di pintu keluar bayar parkir lagi 5 ribu. Waktu saya saya bilang udah bayar 2 kali 10 ribu di dalam petugasnya hanya senyum-senyum aja," tutur Bang Tani Madu.

Karna di luar macet, tulis Bang Tani Madu, ada satu petugas memakai rompi yang bantu keluar sambil ngulurkan tangannya minta seikhlasnya lagi. Karna sudah kesal Bang Tani Madu tak memberikan uang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2390 seconds (0.1#10.140)