Viral Pungli dan Pemalakan Berkedok Parkir di Masjid Al-Jabbar

Minggu, 14 April 2024 - 14:24 WIB
loading...
Viral Pungli dan Pemalakan...
Masjid Al-Jabbar di Cimincrang, Gedebage, Kota Bandung ternoda oleh pungli dan pemalakan petugas parkir dan penitipan sandal-sepatu. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
BANDUNG - Masjid Al-Jabbar di Kelurahan Cimincrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat ternoda oleh pemalakan dan pungli petugas parkir dan penitipan sandal-sepatu.

Pengunjung masjid termegah di Jawa Barat tersebut merasa dipungli dan dipalak oleh oknum petugas berkedok parkir.



Keluhan terkait tarif parkir yang terkesan pemerasan atau pemalakan dan pungutan liar (pungli) itu diunggah oleh pengunjung Masjid Al-Jabbar ke media sosial (medsos) X atau twitter.

Pengunjung dari luar kota dengan akun Bang Tani Madu @petanurumah itu menuliskan pengalaman tak menyenangkan saat berkunjung ke Masjid Al-Jabbar.



"Setelah magrib berangkat dari Jatinangor (Sumedang) rencana langsung mau ke Ciparay (Kabupaten Bandung). Berangkat 2 mobil namun di tengah jalan memutuskan untuk singgah sholat Isya ke mesjid megah Al Jabar di Kota Bandung. Sampai di pintu masuk dikasih karcis parkir," tulis Bang Tani Madu.

"Dari jauh sudah begitu kagum dengan keindahan Mesjid yang penuh dengan cahaya indah. Wajar sih parkiran susah dicari karna ada ratusan mobil yang parkir. Udah bayangin ada ribuan orang yang akan sholat berjamaah di dalam," sambungnya.



Setelah keliling akhirnya, Bang Tami Madu menemukan tempat parkir dan ada petugas parkir memakai rompi di dalam.

"Keluar mobil langsung diminta uang "seikhlasnya" karna udah bantu kasih aba-aba parkir. Kasih 2 ribu (Rp2.000) nggak mau. Lah katanya ikhlas. Kasih 5 ribu (Rp5.000) masih melengos akhirnya petugas bilang 10 ribu (Rp10.000). Saya kasih aja. Karna udah adzan Isya dan mau buru2 biar bisa jamaah bergegas deh ke mesjid," tulis Bang Tani Muda.

Sampai di pelataran masjid, Bang Tani Madu menjinjing sepatu ke tempat penitipan.

Ternyata petugas nggak mau terima suruh masukin ke plastik. Balik lagi beli plastik yang dijual sebelum pelataran seharga Rp5.000.

Akhirnya bisa menitipkan sepatu dan diberi nomor. Sebelum ambil wudhu, mau ke toilet dulu.

"Baru masuk toilet, digedor-gedor petugas sambil ngomong pakai tos keras banget "di toilet jangan lama-lama". Belum juga mulai, kesal akhirnya keluar aja dan langsung ke tempat wudhu. Tempat wudhu besar dan sepi. Langsung naik ke atas ternyata yang jamaah hanya beberapa saf aja. Bahkan hingga jamaah selesai," ucapnya.

Setelah selesai salat, Bang Tani Madu ke tempat titip sepatu. Ternyata sepatu tidak ditemukan. Sekitar 30 menit menunggu akhirnya Bang Tani Madu tanya ke petugas penitipan sepatu.

"Padahal tanya baik2 petugas nya nyolot bilang kalau sepatu saya mungkin bukan di sini tapi di tempat sepatu wanita. Bahkan petugas lain dengan kata-kata nggak enak, saya disuruh cari di tempat lain. Emangnya saya pikun lupa letak sepatu di mana. Saya tegaskan kalau saya titip di sini dan ini nomornya. Akhir petugas lain bantuin. Ternyata sepatunya ada di bawah kaki dia (petugas penitipan)," ujarnya.

Setelah sepatu ditemukan, Bang Tani Madu kembali ke parkiran mobil. Ternyata petugas parkir sudah berbeda orangnya namun masih memakai rompi yang sama. Petugas parkir itu juga meminta uang parkir Rp10.000 "seikhlasnya".

"Karna malas debat saya kasih 10 ribu. Saya di pintu keluar bayar parkir lagi 5 ribu. Waktu saya saya bilang udah bayar 2 kali 10 ribu di dalam petugasnya hanya senyum-senyum aja," tutur Bang Tani Madu.

Karna di luar macet, tulis Bang Tani Madu, ada satu petugas memakai rompi yang bantu keluar sambil ngulurkan tangannya minta seikhlasnya lagi. Karna sudah kesal Bang Tani Madu tak memberikan uang.

"Saya mengagumi keindahan mesjidnya tapi sayang ternoda oleh petugasnya. Pantang lihat plat mobil beda," pungkas Bang Tani Madu.

Unggahan Bang Tani Madu itu viral dan menjadi perhatian pamangku kepentingan di Kecamatan Gedebage dan Masjid Al-Jabbar, antara lain, Camat Gedebage, LPM Cimencrang, Lurah Cimencrang, BPKAD, Bendahara DKM, Bidang Ekonomi Kecamatan Gedebage Rio Wilantara, Kemandirian Masjid Al-Jabbar, sekretariat, dan Kasatpol PP Jabar.

Mereka menggelar rapat konsolidasi pada Minggu (144/2024) di Ruang Edukasi, Masjid Raya Al Jabar.

"Dengan hormat menyampaikan Undangan Rapat dalam konsolidasi maraknya berita di media sosial terkait pungli di Masjid Raya Al Jabar," demikian undangan tersebut.

Namun sampai saat ini apa hasil dari rapat itu belum diketahui. Masalah pungli di Masjid Al-Jabbar telah beberapa kali terjadi dan viral di medsos, tetapi terus berulang dan tidak ada penyelesaian.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2370 seconds (0.1#10.140)