Kisah Karamah Sunan Gunung Jati Sembuhkan Putri Raja China hingga Dipersunting Jadi Istri
loading...
A
A
A
Sejak saat itu sang putri ditanggung dunia akhiratnya oleh Syekh Maulana. Walaupun putri itu tidak dinikahi akan tetapi hukumnya halal sebagai seorang abdi wanita. Hukumnya sah untuk melayani Maulana Jati dan ditanggung lahir batinnya.
Sedangkan pengawal yang bersamanya, ketika datang menghadap Wali dia terpesona memandang Wali yang cahayanya bagaikan bulan purnama menerangi alam sejagat. Tidak lama kemudian dia jatuh sakit dan akhirnya meninggal dan dimakamkan di Kedawung. Sang putri sudah tetap hatinya akan membaktikan hidup matinya ke Sunan Gunung Jati.
Putri Cina itu pun akhirnya dipersunting oleh Sunan Gunung Jati. Dari pernikahannya dengan Anyon Tin, Sunan Gunung Jati tidak memperoleh keturunan. Putri Anyon Tin tidak lama usianya, hanya setahun lebih dua puluh lima hari berada di Gunung Jati, sang puteri lalu meninggal di hadapan Syekh Maulana.
Jenazahnya atas kehendak Syekh Maulana dimakamkan di Dalem Pura, sebagai penghargaan atas sifat sang putri yang sangat berbakti kepadanya. Oleh karena cintanya kepada putri ini pula maka Syekh Maulana kelak bilamana disempurnakan ingin dimakamkan di tempat ini, beserta anak cucunya. Mengikuti Rasulallah yang dimakamkan di Madinah tidak jauh dari makam putrinya.
Lihat Juga: Kisah Kyai Cokro, Pusaka Andalan Pangeran Diponegoro Melawan Kebatilan dan Kezaliman Belanda
Sedangkan pengawal yang bersamanya, ketika datang menghadap Wali dia terpesona memandang Wali yang cahayanya bagaikan bulan purnama menerangi alam sejagat. Tidak lama kemudian dia jatuh sakit dan akhirnya meninggal dan dimakamkan di Kedawung. Sang putri sudah tetap hatinya akan membaktikan hidup matinya ke Sunan Gunung Jati.
Putri Cina itu pun akhirnya dipersunting oleh Sunan Gunung Jati. Dari pernikahannya dengan Anyon Tin, Sunan Gunung Jati tidak memperoleh keturunan. Putri Anyon Tin tidak lama usianya, hanya setahun lebih dua puluh lima hari berada di Gunung Jati, sang puteri lalu meninggal di hadapan Syekh Maulana.
Jenazahnya atas kehendak Syekh Maulana dimakamkan di Dalem Pura, sebagai penghargaan atas sifat sang putri yang sangat berbakti kepadanya. Oleh karena cintanya kepada putri ini pula maka Syekh Maulana kelak bilamana disempurnakan ingin dimakamkan di tempat ini, beserta anak cucunya. Mengikuti Rasulallah yang dimakamkan di Madinah tidak jauh dari makam putrinya.
Lihat Juga: Kisah Kyai Cokro, Pusaka Andalan Pangeran Diponegoro Melawan Kebatilan dan Kezaliman Belanda
(hri)