Kisah Sunan Bonang Taklukkan Jin Abdi Dalem Raja Jayabaya Penjaga Gunung Kelud

Rabu, 27 Maret 2024 - 08:21 WIB
loading...
A A A


Saat Kyai Daha diangkat sebagai patih, namanya berganti menjadi Buta Locaya, sementara Kyai Daka dijadikan senopati perang, dengan nama Tunggul Wulung. Buto Locaya sendiri berasal dari kata Buta atau bodoh, Lo artinya kamu, dan Caya artinya dapat dipercaya.

Nama itu berawal ketika Raja Jayabaya telah moksa. Saat Raja Jayabaya moksa kedua abdinya juga ikut moksa. Buta Locaya pun ditugaskan untuk menjaga Selabale atau Gua Selomangleng saat ini.

Sedangkan Tunggul Wulung diperintahkan untuk menjaga kawah Gunung Kelud, agar letusannya tidak banyak merusak desa sekitar dan memakan banyak korban jiwa.

Pada Serat Darmogandul dikisahkan pertemuan Sunan Bonang dengan Buto Locaya yang berakhir dengan pertengkaran mulut di antaranya keduanya. Singkat cerita Sunan Bonang akhirnya bertempur melawan Buto Locaya.

Buto Locaya pun mengerahkan pasukan baik yang tampak dan tak tampak. Ia memanggil anak - anaknya serta para jin peri parayangan, untuk diajak melawan Sunan Bonang. Para makhluk halus itu bersiap - siap untuk perang, serta berjalan secepat angin.

Tidak berapa lama para lelembut tiba di utara Desa Kukum, di sana Buto Locaya berkah menjadi wujud manusia bernama Kyai Sumbre.

Sementara lelembut yang terlihat beribu - ribu tak terlihat, Kyai Sumbre berdiri di tengah jalan di bawah pohon sambi menghadang perjalanan Sunan Bonang dari utara. Sunan Bonang mengetahui yang berdiri di pohon sambi itu rajanya dedemit alias setan.

Berkat karamah Sunan Bonang, para makhluk halus ini yang berjumlah ribuan ini berhasil disingkirkan jauh - jauh.

Para makhluk halus ini tidak tahan dengan perbawa Sunan Bonang. Namun juga Sunan Bonang konon tidak betah berdekatan dengan Buto Locaya yang telah menjelma menjadi Kyai Sumbre, karena seperti berdekatan dengan bara.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0935 seconds (0.1#10.140)