Kisah Unik Pernikahan Rara Tepasan dan Sunan Gunung Jati, Isyarat Cahaya Putih dari Barat Laut

Kamis, 07 Maret 2024 - 09:38 WIB
loading...
A A A
Dari sanalah akhirnya diketahui cahaya itu datang dari arah Sunan Gunung Jati atau naskah Mertasinga menyebutnya Syekh Maulana Jati, yang cahayanya indah memancar. Ki Gede yakin dia telah menemukan apa yang dicarinya, dengan langkah pasti dia kemudian menghadap kepada Syekh Maulana menyampaikan hormat serta baktinya.

Ki Gede kemudian berkata, "Hamba mohon berkahnya paduka tuan, hamba membawa anak perempuan hamba untuk diserahkan kepada tuanku, Rara Tepasan Namanya". Itulah awalnya Syekh Maulana mempunyai istri empat, yaitu dengan Rara Tepasan ini.

Rombongan pengantarnya yang 100-an orang tidak kembali pulang ke Tepasan. Dari sinilah awalnya bagaimana peraturan-peraturan dan adat istiadat Majapahit itu menggantikan adat istiadat Sunda di Cirebon.



Rara Tepasan memiliki pengetahuan yang melebihi istri-istri Sunan Gunung Jati yang lain sehingga sangat berpengaruh dan mampu menerapkan adat istiadat Jawa di Kraton Pakungwati dan di Carbon. Tentu hal ini dilakukannya dengan persetujuan Sunan Gunung Jati.

Rara Tepasan merupakan istri ke empat Sunan Gunung Jati, dari perkawinan ini keduanya dianugerahi dua orang anak, yaitu Ratu Ayu Wanguran dan Pangeran Pasarean. Dikisahkan Ratu Ayu Wanguran kelak dinikahi oleh Sultan Demak II (Pangeran Sabrang Lor), beliau juga kemudian dinikahi oleh Tubagus Pasai (Fatahilah) setelah Sultan Demak II tersebut wafat dalam Ekspedisi penyerangan Portugis di Malaka.
(wib)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0897 seconds (0.1#10.140)