Momen Birahi Kuda Gagak Rimang Buru Panembahan Senopati di Bengawan Sore

Kamis, 25 Januari 2024 - 07:39 WIB
loading...
Momen Birahi Kuda Gagak Rimang Buru Panembahan Senopati di Bengawan Sore
Kuda Gagak Rimang Arya Penangsang mengejar Penambahan Senopati di Sungai Bengawan Sore. Foto/Ilustrasi
A A A
Pertempuran besar terjadi antara Kesultanan Pajang dan Jipang. Tokohnya Arya Penangsang di kubu terjadi dengan Sutawijaya, atau Panembahan Senopati. Saat itu Panembahan Senopati masih remaja dan bocah bau ingusan.

Sutawijaya dilibatkan dalam peperangan besar oleh Sultan Hadiwijaya atau Joko Tingkir, yang menjadi orang tua angkatnya. Sosok Sutawijaya memang diajak berperang oleh Ki Ageng Pamanahan untuk berperang antara Pajang dan Jipang.

Sutawijaya masuk dalam rombongan pasukan Pajang untuk menghabisi pasukan Arya Penangsang. Memang Sultan Hadiwijaya awalnya tidak merasa tega ketika tahu Sutawijaya, atau Panembahan Senopati remaja dilibatkan dalam peperangan besar ini.



Sebab itu, Sultan Hadiwijaya menyertakan pasukan Pajang sebagai bala bantuan, sebagaimana dikutip dari "Tuah Bumi Mataram: Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II", tulisan Peri Mardiyono.

Saat pasukan Pajang yang berjumlah banyak mulai menaklukkan Kotaraja, Ibu Kota Kerajaan Jipang, Arya Penangsang konon sedang berbuka puasa.Sebelumnya Arya Penangsang telah diperintahkan oleh kiainya, Sunan Kudus untuk berpuasa 40 hari.

Pada saat peperangan Pajang versus Jipang itu meletus, puasa yang dijalankan oleh Arya Penangsang itu merupakan yang terakhir.

Di tengah peperangan pada sore menjelang petang di tanah Jipang itu, Sultan Hadiwijaya mengirimkan surat tantangan kepada Arya Penangsang.



Surat itu diberikan oleh pembantu Arya Penangsang, yang telah dipotong telinganya oleh Ki Ageng Pamanahan dan Ki Panjawi.

Melihat surat tantangan dari Pajang ditambah dengan pembantunya yang telah robek telinganya itu, emosi Arya Penangsang langsung meledak.

Di hari yang sudah memasuki petang tersebut, Arya Penangsang langsung meninggalkan buka puasanya dan mengerahkan prajurit Jipang melawan tentara Pajang. Sebagai kendaraan tempurnya, Arya Penangsang menggunakan kuda andalannya Gagak Rimang.

Di tengah arena pertempuran, Arya Penangsang langsung mencari Sultan Hadiwijaya, tetapi yang ditemukan justru anak bau kencur yang bernama Sutawijaya. Kuda Arya Penangsang, Gagak Rimang saat itu sedang dilanda birahi.

Mengetahui kondisi kuda yang dikendarai oleh Arya Penangsang ini, Sutawijaya diberi kuda betina oleh ayahnya, Ki Ageng Pamanahan.

Kuda Gagak Rimang yang tengah dibakar birahi dan sedang ditunggangi oleh Arya Penangsang, sontak dengan penuh nafsu langsung mengejar kuda betina yang ditunggangi oleh Senopati. Kuda betinanya Senopati lalu melompati sebuah Bengawan Sore.

Perang antara Pasukan Pajang dan Jipang terjadi di pinggir sungai ini.Ketika sudah di tengah Bengawan Sore itu, Arya Penangsang pun perang tanding dengan Sutawijaya. Sebenarnya Sutawijaya bukan lawan yang sebanding dengan Arya Penangsang.

Hal itu mengingat Senopati sendiri hanyalah bocah belasan tahun yang pengalaman tarungnya juga kesaktiannya belum seberapa. Sementara Arya Penangsang sendiri adalah seorang adipati yang terkenal jadug dan lihai dalam pertempuran.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1236 seconds (0.1#10.140)