Bocah Korban Ledakan Bercita-cita Ingin Jadi Tentara
loading...
A
A
A
PROBOLINGGO - Andianto (9) Warga Lemahkembar, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, korban ledakan misterius sudah diperbolehkan pulang, Senen (10/8/2020). Sebelumnya Korban harus rawat inap di rumah sakit umum Dr Mohamad Saleh dan diamputasi tangan kanannya dan pada keningnya mendapat jahitan.
Saat dihampiri di rumahnya, kondisi lukanya sudah berangsur membaik. Bekas luka di kakinya sudah mengering dan tangannya yang diamputasi masih ditutup perban. Saat disapa, Andianto mulai menjawab meski dengan suara lirih. Ketika ditanya cita-citanya kelak, Andianto hanya menjawa ingin menjadi tentara atau Polisi.
Ayah korban, Siswono (32) menuturkan, dirinya bingung bagaimana menjelaskan kondisi yang dialami anaknya. Sebab, sesekali anaknya bertanya kenapa tanganya harus diperban dan tidak boleh dibuka. Andianto juga sesekali menangis karena rasa sakit pada tanganya. (Baca: Duaar... Tangan Bocah di Probolinggo Diamputasi Usai Kena Ledakan )
"Saya masih belum cerita kondisi sebenarnya, saya takut anak saya kaget. Ada orang datang terkadang takut dikira akan disuntik," kata Siswono. Siswono mengatakan, biaya perawatan di rumah sakit mencapai Rp11 juta dan yang Rp3 Juta dibantu oleh kepala desa. "Sisanya saya mencari bantuan patungan ke saudara saya," katanya.
Selanjutnya, tambah Siswono, anaknya akan menjalani rawat jalan atau rawad di rumah dengan mendatangkan bidan. Untuk perawatan di rumah ada bidan yang datang. Dua kali dalam seminggu merawat anak saya. Tidak tahu biayanya berapa. Yang terpenting anak saya sembuh dulu, untuk masalah lain-lain akan kita selesaikan perlahan-lahan,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya , dua bocah di desa Lemahkembar, Kecamatan Sumberasih terkena ledakan, setelah menemukan botol minuman di desanya. Akibat ledakan tersebut Andianto terluka parah dan harus diamputasi. Seorang temannya bernama Iksan (10) luka ringan dan hanya menjalani rawat jalan. Polisi yang datang ke TKP hingga kini masih mendalami kasus ini guna memastikan ledakan tersebut.
Saat dihampiri di rumahnya, kondisi lukanya sudah berangsur membaik. Bekas luka di kakinya sudah mengering dan tangannya yang diamputasi masih ditutup perban. Saat disapa, Andianto mulai menjawab meski dengan suara lirih. Ketika ditanya cita-citanya kelak, Andianto hanya menjawa ingin menjadi tentara atau Polisi.
Ayah korban, Siswono (32) menuturkan, dirinya bingung bagaimana menjelaskan kondisi yang dialami anaknya. Sebab, sesekali anaknya bertanya kenapa tanganya harus diperban dan tidak boleh dibuka. Andianto juga sesekali menangis karena rasa sakit pada tanganya. (Baca: Duaar... Tangan Bocah di Probolinggo Diamputasi Usai Kena Ledakan )
"Saya masih belum cerita kondisi sebenarnya, saya takut anak saya kaget. Ada orang datang terkadang takut dikira akan disuntik," kata Siswono. Siswono mengatakan, biaya perawatan di rumah sakit mencapai Rp11 juta dan yang Rp3 Juta dibantu oleh kepala desa. "Sisanya saya mencari bantuan patungan ke saudara saya," katanya.
Selanjutnya, tambah Siswono, anaknya akan menjalani rawat jalan atau rawad di rumah dengan mendatangkan bidan. Untuk perawatan di rumah ada bidan yang datang. Dua kali dalam seminggu merawat anak saya. Tidak tahu biayanya berapa. Yang terpenting anak saya sembuh dulu, untuk masalah lain-lain akan kita selesaikan perlahan-lahan,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya , dua bocah di desa Lemahkembar, Kecamatan Sumberasih terkena ledakan, setelah menemukan botol minuman di desanya. Akibat ledakan tersebut Andianto terluka parah dan harus diamputasi. Seorang temannya bernama Iksan (10) luka ringan dan hanya menjalani rawat jalan. Polisi yang datang ke TKP hingga kini masih mendalami kasus ini guna memastikan ledakan tersebut.
(don)