Terduga Pengedar Narkoba Meninggal Usai Diperiksa di Polresta Barelang
loading...
A
A
A
Hendri Alfred Bakari alias Otong (38), terduga pengedar narkoba yang diamankan Satresnarkoba Polresta Barelang meninggal usai menjalani pemeriksaan. Almarhum sempat mengeluh sesak napas saat diperiksa Satnarkoba Polresta Barelang. Dia sempat meminta alat bantu pernapasan.
"Jadi yang bersangkutan sebelum meninggal dunia, sempat mengeluhkan sesak napas. Kita sempat belikan alat bantu pernapasan karena sebelum meninggal yang bersangkutan sempat meminta pada kami," ujar Kasat Narkoba Polresta Barelang Kompol Abdul Rahman, saat dihubungi Minggu pagi, (9/8/2020). (Baca juga: Miris, Nenek Renta di Tasikmalaya Hidup dengan Ayam dan Kucing)
Dia menjelaskan, proses pemeriksaan oleh anggotanya terhadap almarhum berlangsung seperti biasa. Tetapi setelah mengeluhkan sesak napas dan minta alat bantu pernapasan, kondisi Hendri semakin memburuk. "Selanjutnya pada Sabtu pagi (8/8/2020), seusai Subuh dibawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) untuk mendapatkan bantuan medis," ujarnya. (Baca juga: Keributan Massa di Pasar Kliwon Solo, Sejumlah Orang Terluka)
Setelah sempat mendapat bantuan medis respons dari tubuh Hendri masih ada, tetapi sudah lemah. Sekitar pukul 07.30 WIB, pihak RSBK memberitahukan bahwasanya almarhum meninggal. "Kami diberitahu oleh pihak rumah sakit bahwa nyawa korban tidak tertolong lagi," ujarnya.
Terkait di bagian wajah dan kepala almarhum yang dibungkus perban, Rahman mengatakan itu adalah kewenangan dari pihak rumah sakit untuk menjelaskan. "Wajah sama kepalanya ada bungkusan, kami kurang paham. Itu kewenangan rumah sakit. Mungkin untuk mengikuti prosedur COVID-19," katanya.
"Jadi yang bersangkutan sebelum meninggal dunia, sempat mengeluhkan sesak napas. Kita sempat belikan alat bantu pernapasan karena sebelum meninggal yang bersangkutan sempat meminta pada kami," ujar Kasat Narkoba Polresta Barelang Kompol Abdul Rahman, saat dihubungi Minggu pagi, (9/8/2020). (Baca juga: Miris, Nenek Renta di Tasikmalaya Hidup dengan Ayam dan Kucing)
Dia menjelaskan, proses pemeriksaan oleh anggotanya terhadap almarhum berlangsung seperti biasa. Tetapi setelah mengeluhkan sesak napas dan minta alat bantu pernapasan, kondisi Hendri semakin memburuk. "Selanjutnya pada Sabtu pagi (8/8/2020), seusai Subuh dibawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) untuk mendapatkan bantuan medis," ujarnya. (Baca juga: Keributan Massa di Pasar Kliwon Solo, Sejumlah Orang Terluka)
Setelah sempat mendapat bantuan medis respons dari tubuh Hendri masih ada, tetapi sudah lemah. Sekitar pukul 07.30 WIB, pihak RSBK memberitahukan bahwasanya almarhum meninggal. "Kami diberitahu oleh pihak rumah sakit bahwa nyawa korban tidak tertolong lagi," ujarnya.
Terkait di bagian wajah dan kepala almarhum yang dibungkus perban, Rahman mengatakan itu adalah kewenangan dari pihak rumah sakit untuk menjelaskan. "Wajah sama kepalanya ada bungkusan, kami kurang paham. Itu kewenangan rumah sakit. Mungkin untuk mengikuti prosedur COVID-19," katanya.
(shf)