Cinta Inggit Garnasih Antarkan Indonesia ke Gerbang Kemerdekaan
loading...
A
A
A
Rumah Bersejarah Inggit Garnasih, Jalan Ibu Inggit Garnasih Nomor 8, Kota Bandung. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
Hari Lahir Garnasih dan Nama Depan Inggit
Dikutip dari beberapa sumber, seperti Wikipedia, Sampoer Merah edisi ke-5 yang terbit pada 5 Februari 2017, dan disdik.jabarprov.go.id, Inggit Garnasih lahir di Kamasan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada 17 Februari 1888.
Perempuan luar biasa ini lahir hanya dengan nama Garnasih, putri pasangan Ardjipan dan Amsi. Kata Inggit di depan namanya berasal dari jumlah uang, seringgit. Diceritakan bahwa Garnasih menjadi sosok yang dikasihi teman-temannya.
Tentu saat gadis, Garnasih tercantik di antara gadis Kamasan, Banjaran kala itu. Di antara para pemuda, beredar kata-kata, "Mendapatkan senyuman Garnasih ibarat mendapat uang seringgit." Banyak pemuda jatuh hati kepada Garnasih. Itulah awal mula sebutan Inggit yang menjadi nama depannya.
Pada usia sekitar 12 tahun, Inggit Garnasih menikah dengan Nata Admadja yang menjabat patih di kantor Residen Belanda. Namun, perkawinan itu tidak lama dan berakhir dengan perpisahan.
Kemudian, Inggit menikah lagi dari H Sanusi, seorang saudagar kaya. H Sanusi merupakan tokoh organisasi perjuangan Sarekat Islam (SI) Jawa Barat dan salah satu kepercayaan Haji Omar Said (HOS) Cokroaminoto.
Menikah dengan H Sanusi membuat Inggit mengenal dunia politik dan pergerakan kemerdekaan Indonesia. Saat digelar Kongres Sarekat Islam (1916), Inggit dipercaya memimpin dapur umum, mengatur, dan menerima undangan bagi seluruh perserta dari seluruh Tanah Air.
Namun bahtera rumah tangga Inggit dan H Sanusi berakhir pada 1923. Mereka bercerai dengan baik-baik.
Soekarno (kiri), Inggit Garnasih (duduk), dan H Sanusi (kanan) pada 1920. Foto/Arsip Keluarga H Sanusi/Sampoer Merah
Inggit Garnasih-Soekarno dan Perjuangan
Inggit Garnasih dan Soekarno menikah pada 24 Maret 1923 di rumah orang tua Inggit, Jalan Javaveem (sekarang Jalan Viaduct), Kota Bandung. Pernikahan Inggit-Soekarno dikukuhkan dengan Soerat Keterangan Kawin No. 1138 tertanggal 24 Maret 1923 berbahasa Sunda dan bermaterai 15 sen.