Kisah Goedang Ransoem, Saksi Bisu saat Belanda Mengeksploitasi Sawahlunto

Sabtu, 08 Agustus 2020 - 05:00 WIB
loading...
Kisah Goedang Ransoem,...
Museum Goedang Ransoem di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat merupakan saksi bisu sejarah ekploitasi kawasan tambang Batu Bara oleh penjajah Kolonial Belanda. Foto/cagarbudaya.kemendikbud.go.id
A A A
Museum Goedang Ransoem di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat merupakan saksi bisu sejarah ekploitasi kawasan tambang oleh penjajah Kolonial Belanda . Bangunan ini dahulu berfungsi sebagai dapur umum dan saksi pengerahan tenaga kerja pribumi oleh penjajah Belanda guna menggali kekayaan alam batu bara .

Goedang Ransoem berada di pinggir jalan Abdurrahman Hakim, Tanah Lapang, Lembah Segar, Kota Sawahlunto. Museum ini dulunya merupakan sebuah dapur umum yang dibangun oleh pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1918. (Baca juga: Nenek Buta Huruf Menang Gugatan di PTUN, Air Mata Langsung Meleleh)
Kisah Goedang Ransoem, Saksi Bisu saat Belanda Mengeksploitasi Sawahlunto

Pembangunan dilakukan setelah Willem Hendrik De Greve menemukan cadangan batu bara yang cukup besar di Kota Sawahlunto. Bangunan Goedang Ransoem saat itu dijadikan sebagai tempat menyimpan bahan makanan bagi pekerja tambang dan pasien rumah sakit. Di dalamnya terdapat beberapa ruangan yang mememiliki fungsi masing-masing. (Baca juga: Cegah COVID-19, Warga Pasuruan Ramai-ramai Minum Probiotik)

Berdasarkan catatan sejarah, Goedang Ransoem dulunya merupakan dapur umum pertama di Indonesia yang sanggup memasak beras dalam skala besar. Para juru masak yang dikerahkan berasal dari warga pribumi dan juga melibatkan pekerja anak-anak. Setiap hari Goedang Ransoem mampu memasak empat ton beras per hari berikut dengan logistik lainnya.

Masakan itu guna memenuhi ransum atau makanan untuk 10.000 pekerja tambang batu bara, tentara Belanda dan pasien rumah sakit di kota. Hal ini berlangsung hingga terjadinya Agresi Militer Belanda ke II.

Sandi, Staf Musium Goedang Ransoem menjelaskan bahwa saat ini bangunan utama gedung dijadikan ruangan pameran utama yang memamerkan benda koleksi yang merupakan eks-peralatan dan perlengkapan dapur umum yang masih asli para juru masak. “Termasuk di antaranya pakaian koki dan pekerja dapur lainnya,” katanya.

Peralatan masak yang serba besar dapat disaksikan di sini dengan sistem masak uap panas dari steam generator yang unik. Steam generator buatan Jerman tahun 1894 itu diproduksi oleh Rohren Dampf Kesselfabrik. Sistemnya tungku pembakaran sebagai sumber energi uap panas untuk memasak. Uap panas disalurkan pipa-pipa melalui ruang bawah tanah.

Ruangan kompresor berukuran panjang dua meter dengan diameter 86 cm berfungsi sebagai penyalur energi uap panas dari steam generator ke tungku masak. Angka 1894 adalah label tahun pabrik pembuat tungku pembakaran.

Selain itu ada ruangan rumah jagal yang berfungsi sebagai ruangan potong hewan, dan tempat penyimpanan stok bahan mentah seperti daging.

Di ruangan utama museum juga ada beberapa koleksi foto-foto para pekerja di dalam museum dan para karyawan pekerja tambang batu bara Sawahlunto. Hingga sekarang bangunan Goedang Ransoem masih kokoh berdiri dan sangat unik.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2675 seconds (0.1#10.140)