Kebo Arema, Patih Kerajaan Singasari di Masa Kepemimpinan Raja Kertanagara

Kamis, 23 November 2023 - 09:40 WIB
loading...
Kebo Arema, Patih Kerajaan Singasari di Masa Kepemimpinan Raja Kertanagara
Arema konon sudah ada sejak era Kerajaan Singasari. Arema merupakan sesosok orang yang menjabat Patih di Kerajaan Singasari saat dipimpin Raja Kertanagara. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
AREMA konon sudah ada sejak era Kerajaan Singasari di masa Raja Kertanagara. Nama Arema saat itu bukanlah nama tim sepak bola, melainkan sesosok orang yang menjabat Patih di Kerajaan Singasari saat dipimpin Raja Kertanagara.

Sosoknya mungkin tak sepopuler Mpu Raganata, yang juga menjadi patih senior di Kerajaan Singasari. Tetapi di masa Patih bernama lengkap Kebo Arema ini Singasari memulai ekspansinya ke luar negeri, hingga Semenanjung Melayu.



Kelak ekspansinya Singasari itu dinamakan sebuah Ekspedisi Pamalayu, yakni keinginan menaklukkan semenanjung di daerah Melayu semasa Kertanagara sang raja bertahta. Sosok Raganata sendiri juga turut andil dalam pemikiran ekspansi wilayah Kerajaan Singasari ke luar negeri.

Namun ada beberapa versi dimana nama Raganata itu tidak terdapat di antara nama pembesar kerajaan, yang menghadap Raja Kertanagara. Sejarawan Prof. Slamet Muljana dalam bukunya "Menuju Puncak Kemegahan : Sejarah Kerajaan Majapahit ", menjelaskan ada tiga mahamenteri yang berkuasa di Kerajaan Singasari kala itu.

Ketiga mahamenterinya adalah rakryan mantri hino, rakryan mantri sirikan, dan rakryan mantri halu, patihnya konon bernama Arema. Pada Panji Wijayakrama, patih yang menggantikan Raganata bernama Mahisa Anengah, didampingi oleh Apanji Angragani.

Demikianlah kiranya Kebo Arema itu sama dengan Mahisa Anengah. Sedangkan pemecatan Mpu Raganata yang terjadi sebelum tahun Saka 1191 atau Masehi 1269.



Pada waktu itu baru saja Raja Wisnuwardhana wafat. Maka ada dugaan pemecatan Patih Raganata ada kaitannya dengan perpindahan kekuasaan dari Wisnuwardhana ke tangan Raja Kertanagara.

Kidung Panji Wijayakrama menguraikan bahwa pemecatan itu disebabkan selisih paham antara Prabu Kertanagara dan Patih Raganata. Selisih paham itu dinyatakan dengan istilah keberatan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1231 seconds (0.1#10.140)