Kisah Presiden Soeharto Bentuk Operasi Intelijen Opsus Bikin PKI Mati Kutu
loading...
A
A
A
Secara bersamaan, berbagai kekuatan sosial politik Nasakom (Nasionalis, Agama dan Komunis), yakni sisa warisan rezim Soekarno, tidak dibiarkan berkembang. Termasuk sisa-sisa kekuatan DI/TII dan PRRI/Permesta juga turut dijinakkan.
“Operasi-operasi ini juga untuk menjamin kelompok-kelompok yang melawan pemerintah tidak memegang kendali organisasi yang masih dapat menghimpun dukungan besar”.
Opsus dipimpin Ali Moertopo secara organisasi berbeda dengan Bakin (Badan Koordinasi Intelijen Negara).
Anggota opsus terbagi dua, yakni anggota organik yang berasal dari perwira aktif dan anggota jejaring yang direkrut dari aktivis, mahasiswa, tokoh agama dan pengusaha.
Begitu juga operasi intelijen yang dilakukan Opsus, bukan di medan perang sebagaimana wilayah Bakin. Gerak Opsus lebih pada pengumpulan beragam informasi, menyusun, memberi masukan Soeharto sekaligus menyelesaikan dan menjalankan perintah Soeharto.
Karenanya Ali Moertopo bebas bertindak cepat karena berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Soeharto. “Ia bisa pergi ke semua pejabat tinggi karena mengatasnamakan Soeharto”.
Lalu dari mana pendanaan operasi intelijen Opsus?. Sebagian dana operasi Opsus, yakni baik di luar negeri maupun di dalam negeri berasal dari sumbangan para pengusaha. Di antaranya adalah Ibnu Sutowo yang memimpin Pertamina.
Selain dari para pengusaha besar, untuk mendanai kegiatannya, Opsus juga mendirikan sejumlah perusahaan. Salah satu perusahaan bernama PT Garuda Mataram menjadi agen tunggal Volkswagen.
“Operasi-operasi ini juga untuk menjamin kelompok-kelompok yang melawan pemerintah tidak memegang kendali organisasi yang masih dapat menghimpun dukungan besar”.
Opsus dipimpin Ali Moertopo secara organisasi berbeda dengan Bakin (Badan Koordinasi Intelijen Negara).
Anggota opsus terbagi dua, yakni anggota organik yang berasal dari perwira aktif dan anggota jejaring yang direkrut dari aktivis, mahasiswa, tokoh agama dan pengusaha.
Begitu juga operasi intelijen yang dilakukan Opsus, bukan di medan perang sebagaimana wilayah Bakin. Gerak Opsus lebih pada pengumpulan beragam informasi, menyusun, memberi masukan Soeharto sekaligus menyelesaikan dan menjalankan perintah Soeharto.
Karenanya Ali Moertopo bebas bertindak cepat karena berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Soeharto. “Ia bisa pergi ke semua pejabat tinggi karena mengatasnamakan Soeharto”.
Lalu dari mana pendanaan operasi intelijen Opsus?. Sebagian dana operasi Opsus, yakni baik di luar negeri maupun di dalam negeri berasal dari sumbangan para pengusaha. Di antaranya adalah Ibnu Sutowo yang memimpin Pertamina.
Selain dari para pengusaha besar, untuk mendanai kegiatannya, Opsus juga mendirikan sejumlah perusahaan. Salah satu perusahaan bernama PT Garuda Mataram menjadi agen tunggal Volkswagen.