Harga Beras Meroket, Sandiaga Uno: Tenang, Pemerintah Siap Pasok 1,5 Juta Ton
loading...
A
A
A
PADANG - Pemerintah bergerak cepat menyediakan pasokan sebanyak 1,5 juta ton beras untuk menormalkan harga beras di tingkat masyarakat. Hal itu dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno di Gor Agus Salim, Kota Padang.
“Tadi kita tanya ibu-ibu ternyata ada masalah kenaikan harga barang tinggi, dan ini berdampak sama UMKM yang dijalankan emak-emak semua menghadapi tekanan ekonomi salah satunya yang dikeluhkan harga naik terutama harga beras," katanya, Sabtu (9/9/2023)
Mendapatkan keluhan tersebut, Menparekraf tersebut melaporkan langsung ke presiden dan presiden memberikan langka-langka untuk mengatasi kenaikan harga yang begitu cepat.
“Saya sudah melaporkan kepada Presiden Jokowi dan akan dilakukan langkah gercep bersama dan gaspol, garap semua potensi distribusi agar harga beras kembali stabil dan tentunya ini kita lakukan agar beban ekonomi masyarakat tidak terlalu berat,” terangnya.
Kenaikan harga ini karena pengaruh geopolitik dan iklim sehingga harga bergerak cepat, harus ada langkah yang konkret. Saat KTT ASEAN beberapa hari lalu sudah mendapat jawaban dari presiden.
“Kemarin kita mendapat komitmen presiden bergerak cepat. Lebih dari 1,5 juta ton bantuan penyediaan pasokan beras, jadi karena pasokan sekarang sudah ditambah saya melihat peluang beras kembali normal dalam waktu yang singkat kita wujudkan,” katanya.
Semua menteri bekerja cepat, menteri perdagangan, pertanian semua pihak sudah mendapatkan instruksi untuk membantu masyarakat untuk mengatasi masalah kenaikan harga beras. “Ini saya memprediksi satu sampai dua minggu akan kembali normal,” ungkapnya.
Dalam kegiatan Sabtu Bersama Mas Menteri tersebut, Sandiaga membagikan 600 kantong bantuan sembako murah untuk ibu-ibu yang hadir dalam acara tersebut serta didampingi Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldi.
“Ini untuk membantu agar harga-harga murah kembali normal masyarakat ekonominya tetap stabil tidak semakin terbebani, kegiatan ini mendapat dukungan pemprov karena ini masyarakat Sumatera Barat tangguh dan ulet menghadapi kebangkitan ekonomi,” pungkasnya.
“Tadi kita tanya ibu-ibu ternyata ada masalah kenaikan harga barang tinggi, dan ini berdampak sama UMKM yang dijalankan emak-emak semua menghadapi tekanan ekonomi salah satunya yang dikeluhkan harga naik terutama harga beras," katanya, Sabtu (9/9/2023)
Mendapatkan keluhan tersebut, Menparekraf tersebut melaporkan langsung ke presiden dan presiden memberikan langka-langka untuk mengatasi kenaikan harga yang begitu cepat.
“Saya sudah melaporkan kepada Presiden Jokowi dan akan dilakukan langkah gercep bersama dan gaspol, garap semua potensi distribusi agar harga beras kembali stabil dan tentunya ini kita lakukan agar beban ekonomi masyarakat tidak terlalu berat,” terangnya.
Kenaikan harga ini karena pengaruh geopolitik dan iklim sehingga harga bergerak cepat, harus ada langkah yang konkret. Saat KTT ASEAN beberapa hari lalu sudah mendapat jawaban dari presiden.
“Kemarin kita mendapat komitmen presiden bergerak cepat. Lebih dari 1,5 juta ton bantuan penyediaan pasokan beras, jadi karena pasokan sekarang sudah ditambah saya melihat peluang beras kembali normal dalam waktu yang singkat kita wujudkan,” katanya.
Baca Juga
Semua menteri bekerja cepat, menteri perdagangan, pertanian semua pihak sudah mendapatkan instruksi untuk membantu masyarakat untuk mengatasi masalah kenaikan harga beras. “Ini saya memprediksi satu sampai dua minggu akan kembali normal,” ungkapnya.
Dalam kegiatan Sabtu Bersama Mas Menteri tersebut, Sandiaga membagikan 600 kantong bantuan sembako murah untuk ibu-ibu yang hadir dalam acara tersebut serta didampingi Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldi.
“Ini untuk membantu agar harga-harga murah kembali normal masyarakat ekonominya tetap stabil tidak semakin terbebani, kegiatan ini mendapat dukungan pemprov karena ini masyarakat Sumatera Barat tangguh dan ulet menghadapi kebangkitan ekonomi,” pungkasnya.
(ams)