Kisah Sunan Kalijaga Luruhkan Murka Sultan Agung dengan Serban Hitam

Selasa, 29 Agustus 2023 - 06:13 WIB
loading...
A A A
Para imam berusaha membendung wabah dengan memperbanyak salat dan pengajian. Namun, kematian tak kunjung berhenti. ”Satu-satunya tempat yang tidak kena malapetaka ini yakni Masjidilharam dan orang berbondong mencari perlindungan di dalamnya”.

Singkat cerita, Sunan Kalijaga saat salat Jumat di Makkah mendengar malapateka yang sedang terjadi. Iman Supingi menceritakan bahwa kota Mekkah diserang wabah penyakit sejak kedatangan Sultan Agung satu bulan sebelumnya.

Sunan Kalijaga berjanji akan memeriksa apakah “cucunya” (Sultan Agung) ada sangkut pautnya dengan pagebluk yang sedang melanda kota Mekkah.



“Dan Iman Supingi menitipkan serban hitam bekas milik Nabi Muhammad supaya diberikan kepada Sri Sultan, sambil mengatakan bersedia meminta maaf kepadanya,” tulis Babad Nitik Sarta Cabolek.

Begitu kembali ke Jawa, Sunan Kalijaga langsung mendatangi Mataram untuk menghadap Sultan Agung. Dalam pertemuan itu hadir pula Pangeran Purbaya, kakak sultan. Sunan Kalijaga menyampaikan apa yang dikatakan Iman Supingi.

Awalnya, Sultan Agung enggan memberi maaf karena masih sakit hatinya. Bahkan, hatinya masih marah. Namun setelah dibujuk Pangeran Purbaya, ditambah adanya hadiah serban hitam, Raja Jawa itu kemudian bersedia memaafkan.

Sunan Kalijaga menamai serban hitam hadiah itu Tunggul Wulung. Didampingi Sunan Kalijaga, Sultan Agung lantas bertolak ke Makkah. Saat bertemu Sultan Agung, Iman Supingi menyampaikan permintaan maafnya.

Sultan Agung kemudian menyatakan terima kasih kepada Kanjeng Ratu Kidul dan wabah yang menyerang kota Makkah seketika sirna. Di Makkah, Iman Supingi mengizinkan keinginan Sultan Agung untuk mendirikan pesarean.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3371 seconds (0.1#10.140)