Kisah Sunan Kalijaga Luruhkan Murka Sultan Agung dengan Serban Hitam
loading...
A
A
A
Sunan Kalijaga mengatakan kepada Sultan Agung, rakyat Jawa akan kesulitan memuja Sultan sebagaimana mestinya jika makamnya berada di Makkah. Solusinya, Sunan Kalijaga mengambil segumpal tanah dari pesarean nabi-nabi dan membungkusnya dengan kain.
Dengan karamahnya, segumpal tanah itu kemudian dilempar ke Pulau Jawa. ”Sambil menjelaskan kepada Sultan, di mana tanah itu jatuh, di situlah pesarean boleh dibuka”. Gumpalan tanah Mekkah itu jatuh di Gunung Girilaya.
Saat Sultan Agung mendatangi lokasi, dia keduluan Sultan Cirebon yang menyatakan ingin bermakam di situ karena tanahnya keramat.
”Silakan, kata Sultan Agung, dan Sultan Cirebon mangkat seketika”. Sultan Agung sudah rela saat meninggal tidak dimakamkan di Makkah. Sunan Kalijaga kemudian kembali melemparkan segumpal tanah.
Gumpalan tanah itu jatuh di bukit Imogiri. Di tanah keramat itu, Sunan Kalijaga dengan kesaktiannya membuat mata air memancur dari batu. Di Imogiri tersebut Sultan Agung kemudian mendirikan pesarean raja-raja Mataram Islam dan keluarganya hingga sekarang.
Lihat Juga: Kisah Tumenggung Pati Pembisik Sultan Amangkurat I Meredam Konflik Kesultanan Mataram dengan Banten
Dengan karamahnya, segumpal tanah itu kemudian dilempar ke Pulau Jawa. ”Sambil menjelaskan kepada Sultan, di mana tanah itu jatuh, di situlah pesarean boleh dibuka”. Gumpalan tanah Mekkah itu jatuh di Gunung Girilaya.
Saat Sultan Agung mendatangi lokasi, dia keduluan Sultan Cirebon yang menyatakan ingin bermakam di situ karena tanahnya keramat.
”Silakan, kata Sultan Agung, dan Sultan Cirebon mangkat seketika”. Sultan Agung sudah rela saat meninggal tidak dimakamkan di Makkah. Sunan Kalijaga kemudian kembali melemparkan segumpal tanah.
Gumpalan tanah itu jatuh di bukit Imogiri. Di tanah keramat itu, Sunan Kalijaga dengan kesaktiannya membuat mata air memancur dari batu. Di Imogiri tersebut Sultan Agung kemudian mendirikan pesarean raja-raja Mataram Islam dan keluarganya hingga sekarang.
Lihat Juga: Kisah Tumenggung Pati Pembisik Sultan Amangkurat I Meredam Konflik Kesultanan Mataram dengan Banten
(ams)