Anak-anak SD di Cianjur Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai Cilaki Demi Bisa Sekolah

Minggu, 13 Agustus 2023 - 22:07 WIB
loading...
A A A
Selain anak-anak, lanjut Supriatna, masyarakat juga terpaksa menggunakan jalan tersebut untuk menuju ke wilayah Kabupaten Garut, sebagai daerah yang menerima hasil bumi dari desanya, seperti padi dan rempah-rempah. "Sedangkan jika melewati akses jalan lain, harus memutar dengan jarak 5 km. Kalau lewat jembatan itu, hanya 3 km saja," ujarnya.



Meski tercatat tidak ada korban jiwa saat melintas di jembatan bambu tersebut, namun diakui Supriatna kondisi melintasi jembatan bambu tanpa penerangan tersebut, juga bisa menjadi berbahaya jika masyarakat tidak fokus saat melintas di atas Sungai Cilaki itu.

"Sebetulnya berbahaya, utamanya saat hujan. Luapan banjir Sungai Cilaku, juga sering kali terjadi sangat deras. Mereka yang mengendarai sepeda motor, butuh keberanian dan keahlian khusus untuk bisa melintasi jembatan bambu tersebut," ungkapnya.

Anak-anak SD di Cianjur Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai Cilaki Demi Bisa Sekolah


Pemdes Cibuluh, tegas Supriatna tidak tinggal diam, sejak masa kepimpinannya berulang kali membuat pengajuan untuk perbaikan. Namun hingga kini realisasi pembangunan tak kunjung terjadi.

Saat ini Pemdes Cibuluh, dan masyarakat hanya bisa melakukan perbaikan tambal sulam secara swadaya dalam kurun waktu 3-4 bulan sekali. "Kalau disebut bosan mengajukan, tentu tidak. Berbagai upaya untuk mendapatkan bantuan perbaikan jembatan ini, terus dilakukan ke Pemkab Cianjur, dan pemprov Jabar," pungkasnya.
(eyt)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4573 seconds (0.1#10.140)