Kisah Lamajang Tigang Juru, Menjadi Ibu Kota Majapahit Bagian Timur
loading...
A
A
A
Kemenangan atas Kerajaan Kadiri, membawa Raden Wijaya naik takhta sebagai raja pertama Kerajaan Majapahit. Dalam merebut kekuasaan dari Kerajaan Kadiri tersebut, Raden Wijaya dibantu Adipati Madura, Arya Arya Wiraraja.
Persahabatan dan jasa besar Arya Wiraraja terhadap penguasa Majapahit yang baru saja menududuki tampuk kepemimpinan tersebut, membuahkan kesepakatan tentang pembagian kerajaan usai mereka memenangkan perang besar menghadapi Kerajaan Kadiri, dan pasukan Mongol.
Dalam Kidung Harsa Wijaya, disebutkan ada kesepakatan Raden Wijaya dan Arya Wiraraja untuk membagi kerajaan menjadi dua bagian. "Maka beliau Adhipati Madura telah mendapat kedudukan, dibagi dualah Pulau Jawa oleh Sri Narendra dan Wiraraja telah ditetapkan Lamajang," demikian isi dari Kidung Harsa Wijaya dalam nyanyian VI Kediri.
Guna mempersiapkan berdirinya Kerajaan Lamajang Tigang Juru, Adipati Arya Wiraraja mengirimkan orang-orang Madura, sebagai persiapan untuk mendirikan ibu kota di Lamajang. Belakangan kerajaan di sisi timur Majapahit ini, dikenal dengan Kerajaan Majapahit timur, sedangkan di sisi barat dipimpin oleh Raden Wijaya.
Dikutip dari "Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru: Menafsir Ulang Sejarah Majapahit Timur", dikisahkan, pemilihan ibu kota kerajaan yang berkedudukan di Lamajang ini sudah diperhitungkan dengan pertimbangan-pertimbangan, baik yang material fisik maupun yang bersifat spiritual.
Adipati Arya Wiraraja dikenal sebagai seorang babatangan atau tokoh spiritual, maupun pertimbangan yang bersifat politik di era Kerajaan Singasari. Dia merupakan ahli politik, dan senopati yang mumpuni di medan perang.
Sebagai ahli strategi politik, Adipati Arya Wiraraja memperhitungkan kekuatan pendukung bagi pemerintahannya kelak, setelah keberhasilannya dalam membangun wilayah Madura maupun sumber daya alam yang dapat memasok hasil kerajaannya di kemudian hari.
Persahabatan dan jasa besar Arya Wiraraja terhadap penguasa Majapahit yang baru saja menududuki tampuk kepemimpinan tersebut, membuahkan kesepakatan tentang pembagian kerajaan usai mereka memenangkan perang besar menghadapi Kerajaan Kadiri, dan pasukan Mongol.
Dalam Kidung Harsa Wijaya, disebutkan ada kesepakatan Raden Wijaya dan Arya Wiraraja untuk membagi kerajaan menjadi dua bagian. "Maka beliau Adhipati Madura telah mendapat kedudukan, dibagi dualah Pulau Jawa oleh Sri Narendra dan Wiraraja telah ditetapkan Lamajang," demikian isi dari Kidung Harsa Wijaya dalam nyanyian VI Kediri.
Baca Juga
Guna mempersiapkan berdirinya Kerajaan Lamajang Tigang Juru, Adipati Arya Wiraraja mengirimkan orang-orang Madura, sebagai persiapan untuk mendirikan ibu kota di Lamajang. Belakangan kerajaan di sisi timur Majapahit ini, dikenal dengan Kerajaan Majapahit timur, sedangkan di sisi barat dipimpin oleh Raden Wijaya.
Dikutip dari "Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru: Menafsir Ulang Sejarah Majapahit Timur", dikisahkan, pemilihan ibu kota kerajaan yang berkedudukan di Lamajang ini sudah diperhitungkan dengan pertimbangan-pertimbangan, baik yang material fisik maupun yang bersifat spiritual.
Adipati Arya Wiraraja dikenal sebagai seorang babatangan atau tokoh spiritual, maupun pertimbangan yang bersifat politik di era Kerajaan Singasari. Dia merupakan ahli politik, dan senopati yang mumpuni di medan perang.
Sebagai ahli strategi politik, Adipati Arya Wiraraja memperhitungkan kekuatan pendukung bagi pemerintahannya kelak, setelah keberhasilannya dalam membangun wilayah Madura maupun sumber daya alam yang dapat memasok hasil kerajaannya di kemudian hari.