Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Lombok Timur, Polda NTB: Masih Kita Cek!
loading...
A
A
A
MATARAM - Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) masih mengecek informasi penangkapan terduga teroris seorang nenek-nenek di Lombok Timur. Hingga kini, belum diketahui status dari perempuan lansia terduga teroris tersebut.
”Kami masih mengecek informasinya,” kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Arman Asmara kepada wartawan, Sabtu (17/7/2023).
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus 88) anti-teror menangkap nenek berinisial HN (60) terduga teroris di RT 14 Lingkungan Kampung Baru Kelurahan Majidi Kecamatan Selong Lombok Timur, Jumat malam (14/07/2023).
Petugas Densus 88 meringkusnya bersama suaminya berinisial RF. HN berasal dari Pulau Jawa itu dibawa langsung pada Jum'at malam sekitar pukul 21.45 WITA. Penangkapan terduga teroris disaksikan ketua RT setempat.
Kedua terduga teroris itu tinggal di RT 14 Lingkungan Kampung Baru, Kelurahan Majidi.Menurut dia, keduanya tinggal di sana sejak 2006. Pasangan suami istri itu punya lima anak yang kini tidak lagi tinggal bersama mereka.
”Sehari-harinya terduga sebagai penggiat LSM. Kalau suaminya biasa saja,” ujar Ahmad.
Dia mengaku tidak tahu apa saja yang dibawa aparat meski ikut masuk ke dalam rumah terduga pelaku. Dalam proses penangkapan itu, Densus 88 dibantu personel Polres Lombok Timur serta tim Inavis.
Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicholas Oesman yang dikonfirmasi membenarkan terkait keterlibatan personel Polres Lombok Timur itu dalam proses penangkapan terduga teroris tersebut.”Iya, benar,” ujarnya singkat.
”Kami masih mengecek informasinya,” kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Arman Asmara kepada wartawan, Sabtu (17/7/2023).
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus 88) anti-teror menangkap nenek berinisial HN (60) terduga teroris di RT 14 Lingkungan Kampung Baru Kelurahan Majidi Kecamatan Selong Lombok Timur, Jumat malam (14/07/2023).
Petugas Densus 88 meringkusnya bersama suaminya berinisial RF. HN berasal dari Pulau Jawa itu dibawa langsung pada Jum'at malam sekitar pukul 21.45 WITA. Penangkapan terduga teroris disaksikan ketua RT setempat.
Kedua terduga teroris itu tinggal di RT 14 Lingkungan Kampung Baru, Kelurahan Majidi.Menurut dia, keduanya tinggal di sana sejak 2006. Pasangan suami istri itu punya lima anak yang kini tidak lagi tinggal bersama mereka.
”Sehari-harinya terduga sebagai penggiat LSM. Kalau suaminya biasa saja,” ujar Ahmad.
Dia mengaku tidak tahu apa saja yang dibawa aparat meski ikut masuk ke dalam rumah terduga pelaku. Dalam proses penangkapan itu, Densus 88 dibantu personel Polres Lombok Timur serta tim Inavis.
Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicholas Oesman yang dikonfirmasi membenarkan terkait keterlibatan personel Polres Lombok Timur itu dalam proses penangkapan terduga teroris tersebut.”Iya, benar,” ujarnya singkat.
(ams)