Ingin Jadi Netizen Berakhlak, Komunitas Kemulan Cinta Masjid Trenggalek Ikuti Literasi Digital

Minggu, 02 Juli 2023 - 15:42 WIB
loading...
Ingin Jadi Netizen Berakhlak,...
Warga yang tergabung dalam Komunitas Kemulan Cinta Masjid, di Desa Kemulan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengikuti webinar literasi digital. Foto ilustrasi
A A A
TRENGGALEK - Warga yang tergabung dalam Komunitas Kemulan Cinta Masjid, di Desa Kemulan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengikuti webinar literasi digital . Dengan mempelajari cara menggunakan media sosial secara baik dan benar, mereka yakin bisa netizen berakhlak mulia.

Webinar yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika, Minggu (2/7/2023) itu menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten di bidangnya.


Wakil Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kabupaten Tulungagung Mochamad Ismanu Roziqi mengatakan, langkah dasar penggunaan media sosial ialah mengetahui cara mengelola informasi di media sosial beserta penggunaan fiturnya.

”Netizen berakhlak mulia tidak akan memblokir orang lain, berkomentar negatif, memalsukan akun, membocorkan rahasia lewat posting, serta tidak menyebarkan informasi hoaks saat berinteraksi di media sosial,” jelas Roziqi di hadapan peserta pengajian Ahad pagi dan bazar UMKM ”Kemulan Creative Festival 2023” itu.

Kompetensi pemahaman etika bermedia sosial (netiquette), lanjut dia, akan mengarahkan netizen yang berakhlak mulia.
”Mengetahui apa itu media sosial serta fitur maupun cara mengaksesnya, merupakan langkah dasar penggunaan media sosial yang baik,” tuturRoziqi.

Untuk menjadi netizen berakhlak mulia, menurut Roziqi, dibutuhkan pemahaman tekait etika menggunakan media sosial (netiquette), di antaranya tidak mengikuti aktivitas akun media sosial orang lain, serta tidak menggunakan media sosial untuk menghina dalam kolom komentar.

”Sebaiknya, kelola akun media sosial sesuai etika yang kita ketahui dan butuhkan. Utamakan menjadi bijak dan asyik dalam bermedia sosial,” imbuh Roziqi dalam diskusi yang dipandu moderator Ari Utami itu.

Roziqi menambakan, selain tidak terlibat dalam penyebaran informasi hoaks, menjadi netizen berakhlak mulia juga tidak melanggar rambu-rambu yang ada, dan selalu berpikir kritis melalui literasi digital.

”Cegah hoaks dan informasi sesat dengan cara evaluasi kredibilitas informasi, gunakan logika, periksa fakta sumber dan situs resmi, serta sebarkan informasi yang valid,” pesannya.

Selanjutnya, narasumber Direktur LKP Mitra Ilmu Tulungagung Khotibul Umam menjelaskan beberapa hal untuk menjadi netizen berakhlak mulia. Yakni, dengan memanfaatkan gawai untuk hal yang positif, buat konten-konten yang menarik, menginspirasi, mendidik, dan bermanfaat untuk netizen lainnya.

”Kemudian, berhati-hati dalam bersikap dan bertutur serta mengunggah gambar, teks, video, dan komentar status di dunia maya. Jangan lupa selektif dan cermat dalam menerima informasi,” tegas Khotibul Umam.

Sementara itu, menurut pelatih Pusdiklatcab Tulungagung Mohamad Subaweh, menjadi netizen berakhlak mulia bisa diraih dengan cara menggunakan media sosial yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

”Berkomentar positif pada keragaman agama, kemanusiaan. Posting dan komentar yang menguatkan persatuan, demokrasi, keadilan, kesetaraan, kebersamaan, dan kesejahteraan tanpa memandang perbedaan,” saran Mohamad Subaweh.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2338 seconds (0.1#10.140)