Santri Digitalpreneur, Program Kemenparekraf yang Mampu Ciptakan Lapangan Kerja
loading...
A
A
A
SLEMAN - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengunjungi Pondok Pesantren Assalafiyah Mlangi II di Dusun Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman, Jumat (20/7) malam. Kunjungan ini rangkaian visitasi Santri digitalpreneur Indonesia.
“Terima kasih kepada para santri di Ponpes Assalafiyah Mlangi. Ini sudah kunjungan ke sekian, saya lihat banyak sekali perkembangan digitalisasi, khususnya segi transaksi dan layanan pesantren dengan 14 aplikasi,” kata Sandiaga.
Transaksi dari pemanfaatan aplikasi ini sudah mencapai Rp1,9 miliar. Untuk itulah program yang ada harus dikembangkan karena mampu menciptakan lapangan kerja dengan beragam inovasinya.
“Saya ke sini sowan kiai. Saya ingin meninggalkan program yang bermanfaat bagi pesantren. Santridigital preneur sudah mampu menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.
Santri Digitalpreneur Indonesia merupakan program Kemenpaarekraf sebagai wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas santri dan generasi milenial dalam menghadapi tantangan industri digital kreatif.
Tujuannya untuk mencetak santri yang berkarakter kuat dan berintegritas dalam berkarya, memberdayakan santri unggulan agar kompetitif di industri kreatif dan digital, serta menjadikan santri modern yang tetap mengutamakan akhlakul karimah.
Kegiatan Pelatihan Santri DigitalPreneur Indonesia diadakan kembali di 10 kabupaten/kota terpilih, yaitu Lombok Barat, Balikpapan, Sukabumi, Gorontalo, Gresik, Padang Panjang, Banyuwangi, Wajo, dan Pekanbaru.
Maka pada saat ini terpilihlah Pondok Pesantren Assalafiyyah. Pemilihan peserta didasarkan pada minat para santri terhadap proses kreatif dan digitalisasi. Di setiap kota, dijaring 50 orang peserta dari 10 pesantren yang akan mengikuti pelatihan selama 4 hari.
Setiap pesantren akan tergabung menjadi 1 kelompok beranggotakan 5 orang, dan diminta untuk menghasilkan 1 konten. Karya terbaik dari masing-masing kota nantinya akan dipamerkan pada Demo Day di Jakarta.
Direktur Pendidikan Ponpes Assalafiyah Mlangi 2, KH Irwan masduki mengapresiasi program Santridigital Preneur Indonesia. Program ini sejalan dengan kegiatan yang ada di pesantren. Salah satunya diaplikasikan dalam Digital laundry aplikasi yang melibatkan beberapa warga sekitar.
“Terima kasih kepada para santri di Ponpes Assalafiyah Mlangi. Ini sudah kunjungan ke sekian, saya lihat banyak sekali perkembangan digitalisasi, khususnya segi transaksi dan layanan pesantren dengan 14 aplikasi,” kata Sandiaga.
Transaksi dari pemanfaatan aplikasi ini sudah mencapai Rp1,9 miliar. Untuk itulah program yang ada harus dikembangkan karena mampu menciptakan lapangan kerja dengan beragam inovasinya.
Baca Juga
“Saya ke sini sowan kiai. Saya ingin meninggalkan program yang bermanfaat bagi pesantren. Santridigital preneur sudah mampu menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.
Santri Digitalpreneur Indonesia merupakan program Kemenpaarekraf sebagai wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas santri dan generasi milenial dalam menghadapi tantangan industri digital kreatif.
Tujuannya untuk mencetak santri yang berkarakter kuat dan berintegritas dalam berkarya, memberdayakan santri unggulan agar kompetitif di industri kreatif dan digital, serta menjadikan santri modern yang tetap mengutamakan akhlakul karimah.
Kegiatan Pelatihan Santri DigitalPreneur Indonesia diadakan kembali di 10 kabupaten/kota terpilih, yaitu Lombok Barat, Balikpapan, Sukabumi, Gorontalo, Gresik, Padang Panjang, Banyuwangi, Wajo, dan Pekanbaru.
Maka pada saat ini terpilihlah Pondok Pesantren Assalafiyyah. Pemilihan peserta didasarkan pada minat para santri terhadap proses kreatif dan digitalisasi. Di setiap kota, dijaring 50 orang peserta dari 10 pesantren yang akan mengikuti pelatihan selama 4 hari.
Setiap pesantren akan tergabung menjadi 1 kelompok beranggotakan 5 orang, dan diminta untuk menghasilkan 1 konten. Karya terbaik dari masing-masing kota nantinya akan dipamerkan pada Demo Day di Jakarta.
Direktur Pendidikan Ponpes Assalafiyah Mlangi 2, KH Irwan masduki mengapresiasi program Santridigital Preneur Indonesia. Program ini sejalan dengan kegiatan yang ada di pesantren. Salah satunya diaplikasikan dalam Digital laundry aplikasi yang melibatkan beberapa warga sekitar.
(ams)