Keajaiban Kayangan Api, Tempat Semedi Pembuat Keris Majapahit

Senin, 27 Juli 2020 - 05:00 WIB
loading...
A A A
Para pengunjung ini datang dari beberapa daerah dengan tujuan yang berbeda-beda. Ada yang ritual dan berdoa meminta jodoh, usaha lancar, hingga mendapatkan kedudukan karena meyakini Kayangan Api merupakan tempat yang sakral.

Sejarahnya Kayangan Api pernah digunakan sebagai tempat pengambilan api Pekan Olah Raga Nasional (PON) Jawa Timur ke-XV tahun 2000, kemudian menjadi sumber api semangat saat perayaan hari jadi Bojonegoro dan untuk upacara Jumenengan Ngarsodalem Hamengkubuwana X.

Namun dalam pengambilannya tak bisa sembarang orang dan asal melakukannya. Akan tetapi harus melalui upacara adat dan selamatan dengan menyanyikan gending atau lagu jawa yang merupakan kesukaan Mbah Kriyo Kusumo.

Keajaiban Kayangan Api, Tempat Semedi Pembuat Keris Majapahit


Kendati saat ini Kayangan Api telah berevolusi menjadi wisata geoheritage, namun nuansa mistis masih terasa kental, perpaduan pemandangan alam hutan jati dengan sajian kuliner tradisional lokal masyarakat Ngasem.

Menilik sisi lain Kayangan Api, ternyata ada sebuah kolam berukuran sedang yang dipagar secara melingkar. Uniknya kolam berisi air ini senantiasa mendidih walaupun di bawahnya tidak terdapat api.

Bupati Bojonegoro Anna Muawanah mengungkapkan, akan terus mengembangkan obyek wisata ini. Salah satunya menambah obyek wisata seperti tempat persemedian yang kondisinya saat ini perlu ditata.

Anna berharap obyek wisata ini semakin diminati wisatawan dalam dan luar negeri, termasuk kegiatan olahraga masyarakat bisa berkunjung ke Api Kayangan yang terletak di pedalaman hutan lindung ini.

"Biasanyanya sih pengunjung paling banyak memang malak hari. Maka pada malam hari ini kami sengaja untuk berkunjung malam hari dan biar keliatan nature-nya yang ada di sini," ungkap Anna.

Sementara itu, Djarot yang datang dari Jakarta mengaku merasakan wisata spiritual yang luar biasa ketika memberanikan diri menyeberangi Kayangan Api yang membakar seluruh bebatuan yang tertumpuk. Dia hanya merasakan hangat tanpa sedikitpun merasa terbakar dengan api yang terlihat merah kebiruan itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3176 seconds (0.1#10.140)