Keajaiban Kayangan Api, Tempat Semedi Pembuat Keris Majapahit
loading...
A
A
A
BOJONEGORO - Kayangan Api merupakan sumber api abadi yang terletak di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Tempat ini menjadi bagian sejarah peradaban manusia sejak zaman Kerajaan Majapahit.
Konon, saat itu salah satu pembuat keris Kerajaan Majapahit, bernama Mbah Kriyo Kusumo alisa Mpu Supa bertapa di hutan di kawasan Desa Sendangharjo ini sebelum membuat keris.
Salah satu keris buatan Mpu Supa adalah Dapur Jangkung Luk Telu Blong Pok Gonjo.
"Di sini dulu seorang pembuat keris dari Kerajaan Majapahit pernah bertapa untuk membuat keris yang akhirnya mengembalikan kejayaan Kerajaan Majapahit di tangan patih Gajah Mada dan rajanya," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, Amir Sahid.
Menurutnya, Kayangan Api ini menjadi wisata geologi dan dimasukkan kartegori geopark, sekaligus geoherritage. Dalam geopark ini harus masuk dalam tiga unsur yakni pertama wisata geologi heritage atau geoherritage, kedua keanekaragaman makhluk hidupnya mulai dari manusianya, tumbuhan, hingga satwanya. Kebetulan di sekitarnya masih hutan yang terjaga.
Secara ilmu pengetahuan api abadi ini terjadi melalui zona lemah (rekahan) yang mengeluarkan semburan gas. Di dekat titik semburan gas terdapat mata air yang menghasilkan bau menyengat karena mengandung belerang. Dengan kondisi tersebut, api hingga kini belum bisa padam.
Hingga sekarang, setiap malam Jumat pahing di kalender penanggalan masyarakat Jawa, Kayangan Api ini dipadati pengunjung dari masyarakat sekitar, bahkan beberapa daerah dari luar Bojonegoro.
(Baca juga: Kisah Runtuhnya Majapahit dan Bangkitnya Islam di Tanah Jawa )
Konon, saat itu salah satu pembuat keris Kerajaan Majapahit, bernama Mbah Kriyo Kusumo alisa Mpu Supa bertapa di hutan di kawasan Desa Sendangharjo ini sebelum membuat keris.
Salah satu keris buatan Mpu Supa adalah Dapur Jangkung Luk Telu Blong Pok Gonjo.
"Di sini dulu seorang pembuat keris dari Kerajaan Majapahit pernah bertapa untuk membuat keris yang akhirnya mengembalikan kejayaan Kerajaan Majapahit di tangan patih Gajah Mada dan rajanya," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, Amir Sahid.
Menurutnya, Kayangan Api ini menjadi wisata geologi dan dimasukkan kartegori geopark, sekaligus geoherritage. Dalam geopark ini harus masuk dalam tiga unsur yakni pertama wisata geologi heritage atau geoherritage, kedua keanekaragaman makhluk hidupnya mulai dari manusianya, tumbuhan, hingga satwanya. Kebetulan di sekitarnya masih hutan yang terjaga.
Secara ilmu pengetahuan api abadi ini terjadi melalui zona lemah (rekahan) yang mengeluarkan semburan gas. Di dekat titik semburan gas terdapat mata air yang menghasilkan bau menyengat karena mengandung belerang. Dengan kondisi tersebut, api hingga kini belum bisa padam.
Hingga sekarang, setiap malam Jumat pahing di kalender penanggalan masyarakat Jawa, Kayangan Api ini dipadati pengunjung dari masyarakat sekitar, bahkan beberapa daerah dari luar Bojonegoro.
(Baca juga: Kisah Runtuhnya Majapahit dan Bangkitnya Islam di Tanah Jawa )