Orang Tua Siswa Keluhkan Kuota Internet untuk Belajar Daring
loading...
A
A
A
MERANGIN - Pemerintah masih menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh atau daring . Kondisi ini karena masih tingginya warga yang terpapar COVID-19. Pembelajaran daring ini dibantu dengan beberapa aplikasi seperti Google Classroom, whatsapp.
Tetapi ada kendala dalam melakukan pembelajaran melalui daring ini. Di antaranya jaringan internet yang lemah. Sistem pembelajaran daring dapat berjalan efektif jika jaringan internetnya bagus. Sebaliknya jika jaringan internetnya lemah atau jelek maka secara otomatis kegiatan pembelajaran daring akan terganggu.
(Baca juga: Kabur ke Ambon, Pelaku Penipuan dan Penggelapan Akhirnya Ditangkap )
Sementara itu kuota internet terbatas. orang tua yang terkena dampak COVID-19 pasti akan kesulitan untuk membeli quota internet. Terutama orang tua yang tidak memadai. Hal ini terjadi pada Siswa-siswi SD yang menuntut orang tua untuk selalu mengawasi dalam proses pembelajaran daring.
"Selama belajar daring, saya sangat kewalahan membimbing ketiga anak yang masih masih bersekolah, setidaknya saya harus membelikan kuota 15 GB dalam sebulan," keluh Indriani, salah satu wali murid kepada media ini, Minggu (26/7/2020).
(Baca juga: Diduga Gelapkan Mobil Rental, Oknum Polisi Diperkarakan )
Belum lagi soal pemahaman materi dalam waktu singkat, sehingga banyak waktu menjadi tersita. "Kadang kita juga tidak faham dengan materi yang di berikan oleh gurunya,Apalagi cara belajarnya cukup singkat, sehingga anak anak menjadi kesulitan mengerjakannya," ujarnya.
Indriani sangat berharap ada kebijakan pemerintah daerah agar bisa kembali membuka sekolah sehingga anak anak bisa kembali belajar di kelas.
"Anak anak sudah bosan belajar di rumah dan tentu saya berharap pemerintah bisa kembali membuka sekolah agar anak anak bisa kembali belajar di kelas," ucapnya
Tetapi ada kendala dalam melakukan pembelajaran melalui daring ini. Di antaranya jaringan internet yang lemah. Sistem pembelajaran daring dapat berjalan efektif jika jaringan internetnya bagus. Sebaliknya jika jaringan internetnya lemah atau jelek maka secara otomatis kegiatan pembelajaran daring akan terganggu.
(Baca juga: Kabur ke Ambon, Pelaku Penipuan dan Penggelapan Akhirnya Ditangkap )
Sementara itu kuota internet terbatas. orang tua yang terkena dampak COVID-19 pasti akan kesulitan untuk membeli quota internet. Terutama orang tua yang tidak memadai. Hal ini terjadi pada Siswa-siswi SD yang menuntut orang tua untuk selalu mengawasi dalam proses pembelajaran daring.
"Selama belajar daring, saya sangat kewalahan membimbing ketiga anak yang masih masih bersekolah, setidaknya saya harus membelikan kuota 15 GB dalam sebulan," keluh Indriani, salah satu wali murid kepada media ini, Minggu (26/7/2020).
(Baca juga: Diduga Gelapkan Mobil Rental, Oknum Polisi Diperkarakan )
Belum lagi soal pemahaman materi dalam waktu singkat, sehingga banyak waktu menjadi tersita. "Kadang kita juga tidak faham dengan materi yang di berikan oleh gurunya,Apalagi cara belajarnya cukup singkat, sehingga anak anak menjadi kesulitan mengerjakannya," ujarnya.
Indriani sangat berharap ada kebijakan pemerintah daerah agar bisa kembali membuka sekolah sehingga anak anak bisa kembali belajar di kelas.
"Anak anak sudah bosan belajar di rumah dan tentu saya berharap pemerintah bisa kembali membuka sekolah agar anak anak bisa kembali belajar di kelas," ucapnya
(msd)