Smart Teacher, Upaya Nyata Tingkatkan Kompetensi Tenaga Pendidik
loading...
A
A
A
BOGOR - Kegiatan Smart Teacher diharapkan mampu mencetak tenaga pendidik atau guru yang kreatif, inspiratif dan inovatif. Di tengah tantangan pembelajaran secara daring saat ini, guru kreatif dan inspiratif sangat dibutuhkan.
EVP CSR BCA Inge Setiawati menjelaskan, program Smart Teacher merupakan bentuk apresiasi terhadap tenaga pendidik di 20 sekolah binaan BCA yang tersebar di berbagai daerah antara lain Serang, Lampung, Gunungkidul dan Banyuwangi.
Rangkaian program Smart Teacher dilakukan dalam berbagai fase pelatihan. Fase pertama dengan tema 'Menjadi Pengajar Blended Learning yang Efektif di Era Pembelajaran Jarak Jauh'. Fase kedua mengangkat tema 'Pelatihan Soft Skills Guru untuk Meningkatkan Keefektifan Pembelajaran'.
Selain mendapatkan materi, lanjut Inge, para guru mendapatkan pendampingan berupa coaching berkala, membuat essay inovasi pembelajaran selama pandemi untuk meningkatkan kemampuan menulis, serta ditugaskan untuk berbagi materi dengan guru dan sekolah lain untuk memperluas dampak pelatihan.
"Kehadiran kegiatan ini turut menjembatani guru untuk lebih mendalami soft skill serta meningkatkan kemampuan pedagogik untuk melahirkan kreativitas pada saat proses belajar mengajar," ujar Inge dalam pernyataannya, Senin (3/1/2022).
Selain memberikan pelatihan, program Smart Teacher juga menghadirkan Smart Teacher Competition, dan puncaknya Smart Teacher Award. Smart Teacher Competition terdiri dari beberapa kategori, yaitu kategori Smart Teacher, kategori The Best Teacher, kategori Guru Inspiratif, kategori Guru Teladan, kategori Guru Inovatif, dan kategori Most Improvemed Teacher.
Pada 2021, tambahnya, kategori tertinggi yaitu Smart Teacher 2021 tingkat Sekolah Dasar diraih oleh Ibu Khairul Ma’sumah dari SDN Kwangen Gunungkidul, tingkat SMP diraih oleh Bapak Iwan Muharji dari SMPN 1 Karangmojo Gunungkidul dan Bapak Zidiq saifuddin dari SMAN 3 Kota Serang.
Melalui kegiatan ini, kata Inge, pihaknya berharap tidak berhenti pada tenaga pendidik yang mengikuti kegiatan ini melainkan juga disebarluaskan ke tenaga pendidik yang ada di daerah lain. Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi tenaga pendidik untuk lebih optimis dalam menjalankan metode pembelajaran yang ada.
“Kami bangga dapat memberikan pendampingan bagi tenaga pendidik, utamanya bagi daerah-daerah yang masih minim teknologi. Tentunya kita sama-sama berharap pandemi segera usai agar segala aktivitas bisa segera normal,” tutupnya.
EVP CSR BCA Inge Setiawati menjelaskan, program Smart Teacher merupakan bentuk apresiasi terhadap tenaga pendidik di 20 sekolah binaan BCA yang tersebar di berbagai daerah antara lain Serang, Lampung, Gunungkidul dan Banyuwangi.
Rangkaian program Smart Teacher dilakukan dalam berbagai fase pelatihan. Fase pertama dengan tema 'Menjadi Pengajar Blended Learning yang Efektif di Era Pembelajaran Jarak Jauh'. Fase kedua mengangkat tema 'Pelatihan Soft Skills Guru untuk Meningkatkan Keefektifan Pembelajaran'.
Selain mendapatkan materi, lanjut Inge, para guru mendapatkan pendampingan berupa coaching berkala, membuat essay inovasi pembelajaran selama pandemi untuk meningkatkan kemampuan menulis, serta ditugaskan untuk berbagi materi dengan guru dan sekolah lain untuk memperluas dampak pelatihan.
"Kehadiran kegiatan ini turut menjembatani guru untuk lebih mendalami soft skill serta meningkatkan kemampuan pedagogik untuk melahirkan kreativitas pada saat proses belajar mengajar," ujar Inge dalam pernyataannya, Senin (3/1/2022).
Selain memberikan pelatihan, program Smart Teacher juga menghadirkan Smart Teacher Competition, dan puncaknya Smart Teacher Award. Smart Teacher Competition terdiri dari beberapa kategori, yaitu kategori Smart Teacher, kategori The Best Teacher, kategori Guru Inspiratif, kategori Guru Teladan, kategori Guru Inovatif, dan kategori Most Improvemed Teacher.
Pada 2021, tambahnya, kategori tertinggi yaitu Smart Teacher 2021 tingkat Sekolah Dasar diraih oleh Ibu Khairul Ma’sumah dari SDN Kwangen Gunungkidul, tingkat SMP diraih oleh Bapak Iwan Muharji dari SMPN 1 Karangmojo Gunungkidul dan Bapak Zidiq saifuddin dari SMAN 3 Kota Serang.
Melalui kegiatan ini, kata Inge, pihaknya berharap tidak berhenti pada tenaga pendidik yang mengikuti kegiatan ini melainkan juga disebarluaskan ke tenaga pendidik yang ada di daerah lain. Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi tenaga pendidik untuk lebih optimis dalam menjalankan metode pembelajaran yang ada.
“Kami bangga dapat memberikan pendampingan bagi tenaga pendidik, utamanya bagi daerah-daerah yang masih minim teknologi. Tentunya kita sama-sama berharap pandemi segera usai agar segala aktivitas bisa segera normal,” tutupnya.
(don)