Ada Siswa Positif COVID-19, PTM Terbatas 2 Sekolah di Majalengka Dihentikan

Rabu, 13 Oktober 2021 - 14:13 WIB
loading...
Ada Siswa Positif COVID-19, PTM Terbatas 2 Sekolah di Majalengka Dihentikan
Pembelajaran Tatap Muka di Majalengka dihentikan sementara setelah ada sejumlah siswa terkonfirmasi positif COVID-19.Foto/ilustrasi
A A A
MAJALENGKA - Proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di dua sekolah di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat dihentikan sementara. Ada beberapa siswa di sekolah tersebut positif COVID-19.

Dua sekolah itu yakni di Kecamatan Sumberjaya dan SMP di Kecamatan Leuwimunding. Untuk SD, selain siswa, salah satu guru juga diketahui terkonfirmasi positif.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Majalengka Lilis Yuliasih mengatakan, munculnya kasus di sekolah itu berawal dari klaster keluarga. Salah satu keluarga siswa di dua sekolah itu, diketahui terkonfirmasi positif setelah pulang dari luar negeri sebagai TKW.

Baca juga: Bangun SDM Mumpuni, Unpar Bakal Dirikan Pusat Studi Diaspora

"Itu awalnya dari klaster keluarga, kita dapat informasi ada TKW dari keluarga anak itu. Itu siswa SD dan SMP teh, adik kakak," katanya, Rabu (13/10/2021).

Atas temuan itu, sebagai upaya pencegahan, dilakukan test terhadap para siswa. Hasilnya, untuk di SD, terdapat 8 orang siswa yang diketahui terkonfirmasi. "Yang SD ada 8 anak dan guru 1 orang. Di SMP cuma anak itu doang, 1 orang," jelas dia.

baca juga: Kisah Gadis Cantik Peraih Emas-Perunggu PON XX Papua Pulang ke Ciamis Naik Angkutan Umum

"Untuk PTM dihentikan. Karena berdasarkan SE dari Satgas dihentikan. Belajar kembali daring. Sekarang (yang terkonfirmasi) masih isolasi," jelas dia.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Harizal Harahap mengatakan, kasus di lingkungan sekolah itu bermula dari dua orang adik kakak yang terkonfirmasi positif Covid. Dua adik kakak itu diketahui sebagai siswa di salah satu SD di Kecamatan Sumberjaya dan SMP di Kecamatan Leuwimunding.

"Terakhir itu, SD 8 anak sudah isolasi mandiri, yang SMP cuma satu anak. Jadi kasus awal, ada dua. Nah di SD kasusnya berkembang, SMP mah nggak," jelas Harizal.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4336 seconds (0.1#10.140)