Ungkap Ajakan Berhubungan Badan Oknum Desa, Ibu Muda di Bandung Kini Diancam Pelaku
loading...
A
A
A
BANDUNG - Seorang ibu muda di Bandung berinisial SR mengungkap ajakan berhubungan badan oknum perangkat Desa Banyusari agar pengurusan akta dan KK anaknya segera beres. Namun kini SR mendapat ancaman dari pelaku berinisial R.
SR juga mengaku, saat ini dia telah menerima ancaman dari pekaku. Karena itu, dia berharap, melalui aduan yang telah dilaporkan ke Ditreskrimum Polda Jabar dapat memperoleh keadilan atas peristiwa yang dialaminya.
"Saya minta keadilan aja sih, soalnya sekarang saya sudah terjadi kan, dia mengancam anak saya, saya juga diancam dan mengancam juga dokumen yang saya ajukan, dia mengancam tidak akan menyelesaikan semuanya," tuturnya.
SR bercerita, peristiwa itu bermula saat dirinya hendak mengurusi akta kelahiran anaknya, kartu keluarga, dan KTP milik sepupunya.
Setibanya di Kantor Desa Banyusari, korban bertemu dengan pelaku berinisial R dan bertanya soal biaya mengurusi dokumen. Korban lalu diberi tahu bahwa biaya untuk mengurusi dokumen senilai Rp1 juta.
"Kami sudah bernegosiasi berapa harga gitu kan, terus dia bilang seharga Rp1 juta, nah itu oke selesaikan dengan nominal segitu dan saya sanggup," kata SR di Mapolresta Bandung pada Kamis (22/6/2023).
Beberapa hari kemudian, SR kembali datang ke kantor desa untuk bertemu dengan pelaku menanyakan kelanjutan pengurusan dokumen. Saat itu, pelaku memberi tahu bahwa nominal senilai Rp1 juta tidak cukup untuk mengurusi dokumen.
SR juga mengaku, saat ini dia telah menerima ancaman dari pekaku. Karena itu, dia berharap, melalui aduan yang telah dilaporkan ke Ditreskrimum Polda Jabar dapat memperoleh keadilan atas peristiwa yang dialaminya.
"Saya minta keadilan aja sih, soalnya sekarang saya sudah terjadi kan, dia mengancam anak saya, saya juga diancam dan mengancam juga dokumen yang saya ajukan, dia mengancam tidak akan menyelesaikan semuanya," tuturnya.
SR bercerita, peristiwa itu bermula saat dirinya hendak mengurusi akta kelahiran anaknya, kartu keluarga, dan KTP milik sepupunya.
Setibanya di Kantor Desa Banyusari, korban bertemu dengan pelaku berinisial R dan bertanya soal biaya mengurusi dokumen. Korban lalu diberi tahu bahwa biaya untuk mengurusi dokumen senilai Rp1 juta.
"Kami sudah bernegosiasi berapa harga gitu kan, terus dia bilang seharga Rp1 juta, nah itu oke selesaikan dengan nominal segitu dan saya sanggup," kata SR di Mapolresta Bandung pada Kamis (22/6/2023).
Beberapa hari kemudian, SR kembali datang ke kantor desa untuk bertemu dengan pelaku menanyakan kelanjutan pengurusan dokumen. Saat itu, pelaku memberi tahu bahwa nominal senilai Rp1 juta tidak cukup untuk mengurusi dokumen.
Baca Juga