Sejarah dan Asal-usul Nama Kulon Progo, Berawal dari Penggabungan Dua Wilayah

Rabu, 21 Juni 2023 - 19:50 WIB
loading...
Sejarah dan Asal-usul...
Sejarah dan asal usul nama Kulon Progo menjadi pembahasan yang menarik diulas. Foto DOK ist
A A A
JAKARTA - Sejarah dan asal usul nama Kulon Progo menjadi pembahasan yang menarik diulas. Dalam statusnya, Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Melihat letaknya, Kulon Progo berbatasan dengan sejumlah daerah lain di sekitarnya. Berikut di antaranya:

-Timur : Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul
-Selatan : Samudera Hindia
-Barat : Kabupaten Purworejo
-Utara : Kabupaten Magelang


Sejarah Keberadaan Kulon Progo

Sebelum terbentuknya Kabupaten Kulon Progo pada 15 Oktober 1951, daerah ini terbagi atas dua kabupaten berbeda. Pertama, Kabupaten Kulon Progo yang menjadi wilayah Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kabupaten Adikarta yang masuk wilayah Kadipaten Pakualaman.

-Wilayah Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat (Kulon Progo)

Mengutip laman Pemkab Kulon Progo, sebelum terjadinya Perang Diponegoro di daerah Negaragung (termasuk wilayah Kulon Progo), belum ada pejabat pemerintahan yang menjabat di daerah tersebut sebagai penguasa.

Saat itu, pemerintahan hanya dijalankan oleh pepatih dalem yang berkedudukan di Ngayogyakarta Hadiningrat. Perubahan mulai muncul pasca Perang Diponegoro 1825-1830, tepatnya ketika dibentuk empat kabupaten yang masing-masing dipimpin seorang tumenggung.

Keempat kabupaten tersebut adalah Kabupaten Pengasih (1831), Kabupaten Sentolo (1831), Kabupaten Nanggulan (1851), dan Kabupaten Kalibawang (1855).

Menurut buku 'Prodjo Kejawen', pada tahun 1912 keempat kabupaten di atas dilebur menjadi satu dan diberi nama Kabupaten Kulon Progo. Kala itu, ibu kota berada di Pengasih, sementara bupati pertama yang menjabat adalah Raden Tumenggung Poerbowinoto.


-Wilayah Kadipaten Pakualaman (Kabupaten Adikarta)

Di bagian selatan Kabupaten Kulon Progo terdapat wilayah yang masuk Keprajan Kejawen yang selanjutnya dikenal dengan nama Kabupaten Adikarto. Menurut buku 'Vorstenlanden', sekitar tahun 1813 Pangeran Notokusumo yang diangkat menjadi KGPA Ario Paku Alam I mendapat palungguh di sebelah barat Sungai Progo.

Melihat kondisi tanah pelungguh yang letaknya berpencaran, sentono ndalem Paku Alam yang bernama Kyai Kawirejo I memberi saran agar disatukan letaknya. Saran tersebut menjadi cikal bakal munculnya wilayah setingkat kabupaten yang kemudian diberi nama Kabupaten Karang Kemuning.

Pada masa pemerintahan bupati kedua, yaitu R. Rio Wasadirdjo, KGPAA Paku Alam V memerintahkan untuk mengeringkan rawa di Kabupaten Karang Kemuning. Rawa-rawa itu nantinya dijadikan tanah persawahan yang subur.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1755 seconds (0.1#10.140)