Kisah Brigadir Mudiyanto Polisi Pejuang Literasi, Tiap Hari Naik Motor Roda Tiga Keliling Pulau Natuna
loading...
A
A
A
Awal mula ide itu muncul karena kekhawatiran akan kurangnya keinginan membaca anak-anak di Natuna di pada 2018 lalu. Selain itu buku bacaan di wilayah perbatasan Indonesia tersebut terbilang masih minim.
"Saat saya pertama bertugas sebagai Bhabinkamtibmas, saya menemukan persoalan kurangnya bahan bacaan dan keinginan anak-anak untuk membaca. Jadi, saya mencoba mencari solusinya dengan membuat perpustakaan keliling," beber bapak tiga anak itu.
Brigadir Mudiyanto memperoleh seluruh buku bacaan dari para donatur atau pegiat literasi, komunitas pecinta buku, serta sebagian buku dibeli dari uang pribadi. Hal itu dilakukan demi memenuhi kebutuhan anak-anak wilayah perbatasan Indonesia.
Baginya, anak-anak di Natuna harus gemar membaca dan memiliki wawasan yang kuat serta mencintai Indonesia. Pasalnya Natuna berbatasan langsung dengan tujuh negara di Asean.
"Meskipun anak-anak ini berada di perbatasan dan di ujung utara Indonesia, mereka harus tetap mampu bersaing dengan anak-anak lain. Mereka adalah generasi anak bangsa," tegas Bintara lulusan 2010 itu.
Sejauh ini, menurutnya langkah yang dilakukan itu telah diapresiasi oleh anak-anak setempat, dimana mereka selalu menanti kehadiran buku-buku darinya.
Selain itu, untuk meningkatkan minat baca, Mudiyanto selalu memberikan hadiah bagi anak-anak yang sudah menyelesaikan buku bacaan.
Rumah baca itu telah diresmikan oleh Kapolsek Bunguran Timur pada Agustus 2018 lalu. Kehadiran rumah baca gratis tersebut juga disambut baik oleh anak-anak di Natuna.
"Saat saya pertama bertugas sebagai Bhabinkamtibmas, saya menemukan persoalan kurangnya bahan bacaan dan keinginan anak-anak untuk membaca. Jadi, saya mencoba mencari solusinya dengan membuat perpustakaan keliling," beber bapak tiga anak itu.
Brigadir Mudiyanto memperoleh seluruh buku bacaan dari para donatur atau pegiat literasi, komunitas pecinta buku, serta sebagian buku dibeli dari uang pribadi. Hal itu dilakukan demi memenuhi kebutuhan anak-anak wilayah perbatasan Indonesia.
Baginya, anak-anak di Natuna harus gemar membaca dan memiliki wawasan yang kuat serta mencintai Indonesia. Pasalnya Natuna berbatasan langsung dengan tujuh negara di Asean.
"Meskipun anak-anak ini berada di perbatasan dan di ujung utara Indonesia, mereka harus tetap mampu bersaing dengan anak-anak lain. Mereka adalah generasi anak bangsa," tegas Bintara lulusan 2010 itu.
Sejauh ini, menurutnya langkah yang dilakukan itu telah diapresiasi oleh anak-anak setempat, dimana mereka selalu menanti kehadiran buku-buku darinya.
Selain itu, untuk meningkatkan minat baca, Mudiyanto selalu memberikan hadiah bagi anak-anak yang sudah menyelesaikan buku bacaan.
Rumah Baca Bhabinkamtibmas
Bukan hanya perpustakaan keliling yang dijalankan Brigadir Polisi Mudiyanto, ternyata upaya gerakan membaca lainnya yang ia upayakan adalah menjadikan rumahnya sebagai rumah baca. Rumah tersebut diberi nama Rumah Baca Bhabinkamtibmas.Rumah baca itu telah diresmikan oleh Kapolsek Bunguran Timur pada Agustus 2018 lalu. Kehadiran rumah baca gratis tersebut juga disambut baik oleh anak-anak di Natuna.