Kisah Runtuhnya Kekuasaan Amangkurat III dan Tragedi Raden Ayu Lembah
loading...
A
A
A
Sunan Amangkurat III atau Sunan Mas memiliki nama asli Raden Mas Sutikna. Dia adalah satu-satunya putra almarhun Amangkurat II. Dia dijuluki sebagai Pangeran Kencet, karena menderita sakit di bagian tumit.
Saat menjadi Adipati Anom, dia menikah dengan sepupunya Raden Ayu Lembah, putri Pangeran Puger. Pernikahan ini membawa malapetaka. Raden Ayu Lembah selingkuh dan dihukum mati oleh Amangkurat III alias Sutikna.
Tragedi Raden Ayu Lembah yang harus berakhir tragis dan jatuhnya kekuasaan Amangkurat III atas campur tangan Belanda. Kisahnya dimulai dari iring-iringan pengantin bangsawan di Kartasura, pada akhir abad ke-17. Di depan iringan itu, di atas kuda yang ranggi, tampak seorang pemuda bertubuh tegap dan rupawan bernama Raden Sukra, putra Raden Adipati Sindureja.
Tidak disangka, di tengah-tengah massa rakyat terselip putra mahkota Pangeran Kencet. Melihat ketampanan Raden Sukra, mendidih hatinya. Menjadi tampan, ternyata buruk di Kerajaan Kartasura, pada masa Amangkurat III.
Baca juga: Kisah Pemerintahan Amangkurat III Picu Perpecahan di Kerajaan Mataram
Matanya Dimasuki Semut
Malam setelah iring-iringan itu juga, Sukra dipanggil Sutikna. Hanya karena tampan, Sukra disiksa di hadapan Adipati Anom. Ia beramai-ramai dipukuli oleh prajurit, dan matanya dimasukkan semut hitam hingga berdarah.
Mendapat siksaan yang begitu keji, Sukra jatuh pingsan. Tubuhnya lalu diusung oleh pasukan Adipati Anom dan dibuang begitu saja di tengah jalan, hingga akhirnya ditemukan serta dibawa pulang oleh abdi Sindu Reja.
Melihat putranya dianiaya seperti maling motor pada abad ke-21, darah Raden Adipati Sindu Reja langsung mendidih. Dia ingin menuntut balas, namun tidak berdaya saat menyadari bahwa dirinya hanya seorang abdi raja Kartasura.
Seminggu setelah penyiksaan kejam itu, Sukra telah kembali pulih. Dendam membara dalam dirinya. Dia bertekad menghadapi Sutikna di mana saja. Dia lalu mengumpulkan 70 prajurit Bugis pilihan yang siap mengamuk dengannya.
Namun, harus ada dalih. Seperti pada zaman peperangan modern, dalih digunakan untuk menyerang dan menguasai pihak lain. Akhirnya, dalih itu ada pada istri pertama Kencet, yakni Raden Ayu Lembah yang dicampakkan.
Saat menjadi Adipati Anom, dia menikah dengan sepupunya Raden Ayu Lembah, putri Pangeran Puger. Pernikahan ini membawa malapetaka. Raden Ayu Lembah selingkuh dan dihukum mati oleh Amangkurat III alias Sutikna.
Tragedi Raden Ayu Lembah yang harus berakhir tragis dan jatuhnya kekuasaan Amangkurat III atas campur tangan Belanda. Kisahnya dimulai dari iring-iringan pengantin bangsawan di Kartasura, pada akhir abad ke-17. Di depan iringan itu, di atas kuda yang ranggi, tampak seorang pemuda bertubuh tegap dan rupawan bernama Raden Sukra, putra Raden Adipati Sindureja.
Tidak disangka, di tengah-tengah massa rakyat terselip putra mahkota Pangeran Kencet. Melihat ketampanan Raden Sukra, mendidih hatinya. Menjadi tampan, ternyata buruk di Kerajaan Kartasura, pada masa Amangkurat III.
Baca juga: Kisah Pemerintahan Amangkurat III Picu Perpecahan di Kerajaan Mataram
Matanya Dimasuki Semut
Malam setelah iring-iringan itu juga, Sukra dipanggil Sutikna. Hanya karena tampan, Sukra disiksa di hadapan Adipati Anom. Ia beramai-ramai dipukuli oleh prajurit, dan matanya dimasukkan semut hitam hingga berdarah.
Mendapat siksaan yang begitu keji, Sukra jatuh pingsan. Tubuhnya lalu diusung oleh pasukan Adipati Anom dan dibuang begitu saja di tengah jalan, hingga akhirnya ditemukan serta dibawa pulang oleh abdi Sindu Reja.
Melihat putranya dianiaya seperti maling motor pada abad ke-21, darah Raden Adipati Sindu Reja langsung mendidih. Dia ingin menuntut balas, namun tidak berdaya saat menyadari bahwa dirinya hanya seorang abdi raja Kartasura.
Seminggu setelah penyiksaan kejam itu, Sukra telah kembali pulih. Dendam membara dalam dirinya. Dia bertekad menghadapi Sutikna di mana saja. Dia lalu mengumpulkan 70 prajurit Bugis pilihan yang siap mengamuk dengannya.
Namun, harus ada dalih. Seperti pada zaman peperangan modern, dalih digunakan untuk menyerang dan menguasai pihak lain. Akhirnya, dalih itu ada pada istri pertama Kencet, yakni Raden Ayu Lembah yang dicampakkan.