Terapi Minyak Kayu Putih untuk Pasien COVID-19 di Makassar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Penjabat Wali Kota Makassar, Rudy Djamaluddin, menyampaikan pihaknya akan melakukan uji coba terapi minyak kayu putih untuk pasien COVID-19. Hal itu sesuai saran dari ahli kesehatan yang juga mantan Rektor Unhas Makassar, Prof Idrus Paturusi.
"Kami akan dibagikan gratis ke pusat isolasi Wisata COVID-19 dan pasien isolasi mandiri. Nanti kami lihat sejauh mana perbaikan kondisi klinis dengan minyak kayu putih," kata Rudy di Kota Makassar, Sulsel, Selasa (21/7/2020).
Menurut dia, kandungan sineol minyak kayu putih menjadi alternatif selama belum ada vaksin untuk penyakit COVID-19. Selain itu obat herbal ini sudah turun temurun dipakai warga dan tidak punya efek samping.
"Paling tidak bisa membantu, dan siapa tahu penelitian kita itu signifikan memberikan efek penyembuhan dan kemudian bisa kita buktikan membunuh virus," ujar dia.
Menurut Prof Idrus, minyak kayu putih memiliki kandungan 1,8 sineol. Bahan tersebut telah diteliti dapat menjadi obat antinyeri, antivirus, antibakteri, dan mengencerkan dahak.
Sebelumnya Pemerintah Kota Makassar mendapatkan bantuan 5.000 botol minyak kayu putih. Minyak gosok tersebut dinilai dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dari virus dan bakteri.
Kandungan minyak kayu putih untuk terapi pasien terpapar COVID-19 memang sedang diteliti Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Universitas Indonesia (UI) dan Unhas.
"Kami akan dibagikan gratis ke pusat isolasi Wisata COVID-19 dan pasien isolasi mandiri. Nanti kami lihat sejauh mana perbaikan kondisi klinis dengan minyak kayu putih," kata Rudy di Kota Makassar, Sulsel, Selasa (21/7/2020).
Menurut dia, kandungan sineol minyak kayu putih menjadi alternatif selama belum ada vaksin untuk penyakit COVID-19. Selain itu obat herbal ini sudah turun temurun dipakai warga dan tidak punya efek samping.
"Paling tidak bisa membantu, dan siapa tahu penelitian kita itu signifikan memberikan efek penyembuhan dan kemudian bisa kita buktikan membunuh virus," ujar dia.
Menurut Prof Idrus, minyak kayu putih memiliki kandungan 1,8 sineol. Bahan tersebut telah diteliti dapat menjadi obat antinyeri, antivirus, antibakteri, dan mengencerkan dahak.
Sebelumnya Pemerintah Kota Makassar mendapatkan bantuan 5.000 botol minyak kayu putih. Minyak gosok tersebut dinilai dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dari virus dan bakteri.
Kandungan minyak kayu putih untuk terapi pasien terpapar COVID-19 memang sedang diteliti Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Universitas Indonesia (UI) dan Unhas.
(tri)