Begini Penampakan Isoter untuk Menampung Pasien COVID-19 di Kota Pahlawan

Senin, 07 Februari 2022 - 18:42 WIB
loading...
Begini Penampakan Isoter untuk Menampung Pasien COVID-19 di Kota Pahlawan
Suasana isolasi mandiri di Hotel Asrama Haji Surabaya (HAH). Foto: SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengecek langsung tempat isolasi terpusat ( isoter ) Hotel Asrama Haji (HAH) di Sukolilo dan RS Lapangan Tembak di Kedung Cowek, Surabaya, Senin (7/2/2022).

Eri menuturkan, tempat isoter di HAH dan RS Lapangan Tembak ini untuk melayani pasien gejala ringan yang menjalani isolasi mandiri (Isoman).

Ketika terkonfirmasi COVID-19 tanpa gejala, Eri meminta, agar masyarakat Kota Pahlawan untuk isolasi di tempat yang telah disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.



"Sebenarnya isoman di rumah itu boleh. Tapi, kalau ada keluarga, istri, suami atau anaknya yang negatif, itu kan kasihan kalau sampai tertular. Kemudian kalau di rumah, pastinya kan tidak memenuhi syarat untuk isolasi," kata walikota.



Dia pun memastikan, fasilitas isoter yang ada di HAH dan RS Lapangan Tembak kini jauh lebih baik lagi daripada sebelumnya. Seperti halnya di Gedung Shafa HAH, ada dokter dan perawat yang standby 24 jam. Selain itu, ada juga fasilitas penunjang lainnya, seperti WiFi, kulkas, TV, ruang kamar ber-AC, kamar mandi yang bersih dan tempat olahraga.



"Di HAH bisa kita lihat, sudah bersih. Saya juga mohon maaf kepada warga Surabaya, kemarin kami melakukan perbaikan, namun kasus COVID-19 melonjak, sehingga membuat pasien kurang nyaman. Tapi, tadi setelah perbaikan selesai, Bu Gubernur (Khofifah) bilang kalau ini nyaman dibuat isoter," jelas Wali Kota Eri.

Eri menambahkan, kapasitas tempat tidur (TT) di Gedung Shafa dan Zam - zam HAH, total ada 500 TT. Sedangkan di RS Lapangan Tembak ada 250 TT. Menurut dia, kapasitas di dua tempat isoter ini sudah mencukupi. Bila kedepannya melebihi kapasitas, maka akan disediakan tempat lain di Gelora Bung Tomo (GBT).



"Isoter ini khusus untuk warga Surabaya. Tingkat kesembuhannya saat ini tiga hari, itu sudah bisa sembuh, kalau isoter ini kan lebih gampang memantaunya. Kalau isoman di rumah kan kita kesulitan memantaunya, oleh karena itu saya harapkan agar warga yang dinyatakan positif dan tanpa gejala, bisa melakukan isolasi di dua tempat isoter ini. Jangan di RS, kalau sudah parah baru dirujuk ke RS, kalau ringan jangan," jelasnya.

Eri itu juga meminta masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan (prokes). Meskipun pemkot telah menyediakan tempat isoter, masyarakat harus mengimbanginya dengan pengetatan prokes.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.2024 seconds (0.1#10.140)