Rumah Sakit di Cimahi Banyak Diisi Pasien COVID-19 dari Wilayah Tetangga

Rabu, 23 Februari 2022 - 16:26 WIB
loading...
Rumah Sakit di Cimahi Banyak Diisi Pasien COVID-19 dari Wilayah Tetangga
RSUD Cibabat Kota Cimahi yang jadi salah satu rumah sakit rujukan pasien COVID-19 yang tidak hanya menampung warga Cimahi tapi juga ada warga dari kabupaten/kota di Bandung Raya. Foto/Dok.MPI
A A A
CIMAHI - Angka keterisian tempat tidur pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit rujukan yang ada di Kota Cimahi saat ini kondisinya mendekati penuh.

Namun berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Cimahi, mayoritas pasien COVID-19 yang sedang menjalani perawatan tersebut, justru berasal dari kabupaten/kota tetangga di wilayah Bandung Raya.

Baca juga: Kisah Sedih Masitoh, Pulang Jadi TKW di Kuwait Dipasung 15 Tahun

"Bed Occupancy Rate (BOR) di Cimahi mencapai 77,54% atau 321 pasien. Tapi Pasien asal Cimahi hanya 114 dan 207 dari luar Cimahi," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini, Rabu (23/2/2022).

Menurutnya, keterisian tempat tidur itu mengalami lonjakan yang cukup drastis dibandingkan sebelumnya. Sehingga dari enam rumah sakit rujukan dengan total 414 tempat tidur, semuanya ada yang merawat pasien COVID-19.

Dikatakannya, pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di Cimahi rata-rata memiliki gejala sedang hingga berat. Rinciannya untuk kategori COVID-19 yang berat itu ada 17 pasien, sementara untuk yang sedang ada 249 pasien.

"Dikarenakan jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit rujukan naik, kami telah meningkatkan kapasitas tempat tidur sesuai petunjuk dari pemerintah pusat," tuturnya.



Menurutnya, peningkatan jumlah pasien tersebut karena mobilitas masyarakat di wilayah aglomerasi Bandung Raya yang sulit untuk dibendung. Terutama saat akhir pekan atau ketika ada hari libur nasional yang aktivitasnya meningkat.

"Pergerakan warga di Bandung Raya ini sangat tinggi, karena ada yang terkait pekerjaan, pendidikan, keluarga, dan lain-lain. Makanya cukup rawan terhadap penyebaran transmisi lokal," sebutnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1399 seconds (0.1#10.140)