Kisah Kerajaan Buton yang Disegani hingga Tak Pernah Dijajah Belanda

Jum'at, 28 April 2023 - 09:45 WIB
loading...
A A A
Perang kembali terjadi pada 1752, 1755, dan 1776, karena VOC melakukan kelicikan dalam perdagangan rempah-rempah. Tetapi di bawah pimpinan Sultan La Karambau, Buton berhasil mengatasi Belanda.

Bukan itu saja, mereka menilai Kesultanan Buton memiliki struktur monarki yang solid dan kekuatan pertahanan yang kokoh.

Apalagi Kesultanan Buton juga aktif memantau bajak laut yang mendekat dan tidak segan untuk angkat senjata untuk mengusirnya.

Kesultanan Buton memiliki sistem pemerintahan yang cukup ideal dengan adanya raja, perdana menteri, tentara sebagai badan pertahanan dan tentunya rakyat.

Kisah Kerajaan Buton yang Disegani hingga Tak Pernah Dijajah Belanda



Eksistensi Kesultanan Buton sebagai sebuah negeri tercatat dalam Negara Kertagama karya Mpu Prapanca pada 1365 M. Dalam naskah kuno itu, negeri Buton disebut dengan nama Butuni.

Digambarkan, Butuni merupakan sebuah desa tempat tinggal para resi yang dilengkapi taman, lingga dan saluran air.

Rajanya bergelar Yang Mulia Mahaguru. Dalam surat-menyurat dengan Majapahit, kerajaan ini menyebut dirinya Butuni.

Sedangkan orang Bugis menyebutnya Butung dan Belanda menyebutnya Buton. Selain itu, dalam arsip Belanda, negeri ini juga dicatat dengan nama Butong (Bouthong).

Kerajaan Buton semakin berkembang hingga Islam masuk ke Buton melalui Ternate pada pertengahan abad ke-16. Selama masa pra Islam, di Buton berkuasa enam orang raja, dua di antaranya perempuan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1157 seconds (0.1#10.140)