Masa Pandemi, KKN Mahasiswi UNDIP Asal Asahan Sosialisasikan Protokol Kesehatan Covid
loading...

Mahasiswi UNDIP Semarang, Firda Ekaputeri Widodo melakukan sosialisasi protokol kesehatan COVID-19 ke warga di jalan Madong Lubis, Kisaran, Sumatera Utara, Minggu (19/7/2020). (Foto : SINDOnews/Ismanto)
A
A
A
ASAHAN - Pandemi COVID-19 tidak hanya berhenti pada persoalan kesehatan. Dampak virus yang kasusnya muncul pertama kali di negeri Tiongkok itu berdampak luas ke seluruh sendi-sendi kehidupan. Tak terkecuali dunia pendidikan kampus.
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa/i yang akan menamatkan perkuliahan tak lagi sama, saat seperti sebelum pandemi. Yang pada umumnya, kegiatan dalam bentuk pengabdian ke desa-desa dan dilakukan secara berkelompok.
Dijelaskannya, KKN merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Dengan tujuan, agar mahasiswa/i memahami tentang segala permasalahan, serta sekaligus memberikan solusi sebagaimana ilmu yang telah dikenyam selama mengikuti perkuliahan.
Karena itu, mahasiswi yang bercita-cita menjadi diplomat ini berharap kehadirannya bisa bermanfaat bagi masyarakat. Khususnya, dalam memahami bahaya COVID-19. "Dengan kata lain, kehadiran saya di tengah-tengah masyarakat bisa menghapus anggapan bahwa mahasiswa atau mahasiswi hanya tahu belajar di ruang kuliah," tutupnya.
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa/i yang akan menamatkan perkuliahan tak lagi sama, saat seperti sebelum pandemi. Yang pada umumnya, kegiatan dalam bentuk pengabdian ke desa-desa dan dilakukan secara berkelompok.
Dijelaskannya, KKN merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Dengan tujuan, agar mahasiswa/i memahami tentang segala permasalahan, serta sekaligus memberikan solusi sebagaimana ilmu yang telah dikenyam selama mengikuti perkuliahan.
Karena itu, mahasiswi yang bercita-cita menjadi diplomat ini berharap kehadirannya bisa bermanfaat bagi masyarakat. Khususnya, dalam memahami bahaya COVID-19. "Dengan kata lain, kehadiran saya di tengah-tengah masyarakat bisa menghapus anggapan bahwa mahasiswa atau mahasiswi hanya tahu belajar di ruang kuliah," tutupnya.
(zai)