Memilukan! Ibu Hamil Ditandu Pakai Sarung sejauh 80 Km, Meninggal Bersama Bayinya Akibat Pendarahan
loading...
A
A
A
LUWU UTARA - Memilukan! Seorang ibu hamil di Luwu Utara, Sulawesi Selatan harus ditandu jalan kaki pakai sarung sejauh sekitar 80 km selama 17 jam. Tragisnya, ibu dan bayinya tersebut akhirnya meninggal dunia akibat pendarahan.
Ibu hamil bernama Grace Eva (18), warga Dusun Pokapa'ang, Desa Tanamakaleang, Kecamatan Seko, Luwu Utara terpaksa ditandu karena kondisi jalan yang sangat buruk dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Dalam kondisi akan melahirkan, Eva ditandu pakai sarung menuju rumah sakit (RS) Masamba. Sayangnya ibu dan bayi tersebut meninggal dunia karena pendarahan usai operasi.
Eva baru bisa mendapat perawatan medis yang memadai setelah ditandu sejauh 80 km dari Kecamatan Seko menuju Masamba dengan berjalan kaki selama tujuh jam melewati jalan setapak bertanah keluar masuk hutan.
Dengan menggunakan sarung, bambu dan kayu, belasan warga Desa Pokapa'ang bahu membahu mengangkat Eva secara bergantian.
Sayangnya perjuangan tersebut berakhir menyedihkan karena warga yang mengantar Eva demi menyelamatkan nyawa ibu dan bayinya harus berduka. Mereka kembali ke desa dengan menandu jenazah Eva setelah dinyatakan meninggal dunia usai operasi. Sementara bayi eva juga meninggal satu jam kemudian.
Perjuangan para warga ini semakin berat karena jalan yang akan dilalui menuju Kecamatan Seko saat membawa jenazah Eva menanjak di area lereng pegunungan. Mereka bahkan menerobos jalan berlumpur dengan mengandalkan penerangan seadanya.
Sorak dari satu warga ke warga lain menjadi penyemangat untuk mengimbangi rasa lelah sepanjang jalan.
Sebelumnya, Eva dirujuk dari Kecamatan Seko menggunakan tandu pukul 07.00 wita dan baru sampai di rumah sakit pukul 23.00 Wita pada Sabtu (18/3/2023) lalu.
Foto warga yang sedang mengusung tandu ibu hamil yang meninggal tersebut kemudian viral dijejaring media sosial.
Kerabat almarhumah, Bonar Suwito mewakili warga berharap pemerintah memperhatikan akses jalan menuju Kecamatan Seko.
"Mengingat kasus tandu pasien yang dirujuk ke rumah sakit bukan hanya kali ini saja, melainkan sudah terjadi puluhan tahun lalu," ungkapnya.
Ibu hamil bernama Grace Eva (18), warga Dusun Pokapa'ang, Desa Tanamakaleang, Kecamatan Seko, Luwu Utara terpaksa ditandu karena kondisi jalan yang sangat buruk dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Dalam kondisi akan melahirkan, Eva ditandu pakai sarung menuju rumah sakit (RS) Masamba. Sayangnya ibu dan bayi tersebut meninggal dunia karena pendarahan usai operasi.
Eva baru bisa mendapat perawatan medis yang memadai setelah ditandu sejauh 80 km dari Kecamatan Seko menuju Masamba dengan berjalan kaki selama tujuh jam melewati jalan setapak bertanah keluar masuk hutan.
Dengan menggunakan sarung, bambu dan kayu, belasan warga Desa Pokapa'ang bahu membahu mengangkat Eva secara bergantian.
Sayangnya perjuangan tersebut berakhir menyedihkan karena warga yang mengantar Eva demi menyelamatkan nyawa ibu dan bayinya harus berduka. Mereka kembali ke desa dengan menandu jenazah Eva setelah dinyatakan meninggal dunia usai operasi. Sementara bayi eva juga meninggal satu jam kemudian.
Perjuangan para warga ini semakin berat karena jalan yang akan dilalui menuju Kecamatan Seko saat membawa jenazah Eva menanjak di area lereng pegunungan. Mereka bahkan menerobos jalan berlumpur dengan mengandalkan penerangan seadanya.
Sorak dari satu warga ke warga lain menjadi penyemangat untuk mengimbangi rasa lelah sepanjang jalan.
Sebelumnya, Eva dirujuk dari Kecamatan Seko menggunakan tandu pukul 07.00 wita dan baru sampai di rumah sakit pukul 23.00 Wita pada Sabtu (18/3/2023) lalu.
Foto warga yang sedang mengusung tandu ibu hamil yang meninggal tersebut kemudian viral dijejaring media sosial.
Kerabat almarhumah, Bonar Suwito mewakili warga berharap pemerintah memperhatikan akses jalan menuju Kecamatan Seko.
"Mengingat kasus tandu pasien yang dirujuk ke rumah sakit bukan hanya kali ini saja, melainkan sudah terjadi puluhan tahun lalu," ungkapnya.
(shf)