Karomah Sunan Bayat yang Mengutuk Calon Murid Pertamanya Menjadi Seekor Domba

Rabu, 08 Maret 2023 - 07:49 WIB
loading...
A A A
"Kisanak! Mana mungkin ada yang mau membeli rumputmu dengan harga seluruh hartanya,! " berkata sang bupati dengan nada yang keras. "Lagipula dengan jumlah kekayaanku yang tak terbatas ini...aku bisa membeli beratus-ratus , bahkan beribu-ribu keranjang rumput..," lanjut bupati.

"Anda salah tuan? Ada yang lebih kaya dari anda di negeri ini...". "Sesungguhnya Allah SWT lebih kaya dari siapapun...termasuk tuan sendiri atau saya sekalipun...Allah maha kaya dan kekayaannya meliputi seluruh alam semesta ini termasuk kuasa-Nya yang dapat memberi dan menghilangkan kekayaan seseorang dalam kedipan mata...saking kaya-Nya beliau...beliau dapat memberikan harta kepada saya yang lebih banyak dari yang tuan punya jika beliau berkehendak..." Merah padam muka sang bupati mendengar ucapan bijak sang pencari rumput ini.

Kemudian bupati Semarang ini berkata dengan nada yang tinggi. "Ahhh...jangan berceramah di depanku kisanak...dulu aku memang menyembah tuhan seperti tuhan yang ku sembah. Tapi...mana hasilnya?, ratusan kali aku bersujud tak juga aku menjadi kaya dan makmur...terus aku bekerja , bekerja dan bekerja tanpa menyembah tuhan…akupun jadi kaya…lihat tanpa tuhanmu pun sekarang aku jadi kaya…aku tak percaya pada tuhanmu...” kata sang bupati.

Kemudian pencari rumput ini mengambil cangkul yang dia bawa. Dengan cangkul itu mulailah dia menggali tanah di pekarangan rumah sang bupati. Lalu tanah yang dia gali berubah menjadi emas.

Kemudian sang bupati pun merebut cangkul yang dibawa si pencari rumput. "Akan ku gali lebih dalam lagi supaya emas yang kudapat lebih banyak dari si pencari rumput.."

Namun belum sempat menyelesaikan perkataannya, sang bupati pun terkejut karena bongkahan emas yang semula terlihat menggunung tiba tiba menghilang dan berubah menjadi bongkahan tanah.

"Sangat mudah pula gusti Allah mengambil kekayaan dari seseorang dalam 1 kedipan mata...bahkan harta yang tuan banggakan itu bisa di ambil-Nya saat ini juga..." berujar si pencari rumput dengan nada yang penuh wibawa.

Sehingga akhirnya, sang bupati menyadari kelalaiannya dan mengetahui kalau sang pencari rumput adalah Sunan Kalijaga. Lalu sang bupti mengundurkan diri dari jabatan duniawi dan menyerahkan kekuasaan Semarang kepada adiknya.

Pangeran Mangkubumi kemudian berpindah ke selatan (entah karena diperintah sultan Demak Bintara ataupun atas kemauan sendiri, sumber-sumber saling berbeda versi), didampingi isterinya, melalui daerah yang sekarang dinamakan Salatiga, Boyolali, Mojosongo, Sela Gringging dan Wedi, menurut suatu babad. Konon sang pangeran inilah yang memberi nama tempat-tempat itu).

Saat berkelana bersama istrinya tersebut terdapat beberapa kisah menarik diantaranya saat dicegat kawanan rampok. "Serahkan hartamu atau kau akan kuhajar hingga babak belur!' demikian ancam Ki Sambangdalan sang perampok.
"Aku tidak membawa harta!," jawab sang pangeran. Perampok itu tidak percaya lalu merampas tongkat sang pangeran. Kemudian sang pangeran berkata, "Ini bengal, keras kepala seperti domba saja!".
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1314 seconds (0.1#10.140)