Minyakita Langka, Disperindag Natuna Minta Bantuan Bulog Ranai

Senin, 06 Februari 2023 - 14:12 WIB
loading...
Minyakita Langka, Disperindag Natuna Minta Bantuan Bulog Ranai
Sejak satu bulan terakhir, Kabupaten Natuna mengalami kelangkaan Minyakita yang harganya Rp14 ribu per liter. Foto/iNews TV/ Alfie Al Rasyid
A A A
NATUNA - Warga di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), sejak satu bulan terakhir mengalami kesulitan untuk mendapatkan Minyakita. Minyak goreng murah seharga Rp14 ribu per liter, yang merupakan program dari Kementrian Perdagangan (Kemendag) tersebut, sudah langka di pasaran.



Kondisi kelangkaan minyak goreng murah Minyakita ini, membuat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Natuna, berencana meminta bantuan Badan Urusan Logistik (Bulog) Ranai, dengan melayangkan surat resmi.



Kepala Disperindag Kabupaten Natuna, Marwan Saputra mengatakan, minyak goreng Minyakita sudah langka sejak satu bulan lalu. Hal itu disebabkan produksi minyak goreng yang tidak mencukupi kebutuhan masyarakat. "Di Natuna kosong sudah sejak sebulan lalu. Kalaupun ada, tidak terlalu banyak. Mungkin produksinya tidak mencukupi," ujar Marwan Saputra, Senin (6/2/2023).



Menurutnya, minyak goreng Minyakita yang langka itu terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Untuk itu, Disperindag Kabupaten Natuna, akan mengirimkan surat kepada Bulog Ranai agar secepatnya mendatangkan Minyakita ke Natuna. "Kita akan surati Bulog. Sejauh ini, Bulog tetap berusaha karena mereka punya koneksi ke Jakarta, tapi kondisi persediaan juga tak ada," katanya.

Di samping itu, penyaluran minyak goreng Minyakita ke Natuna, bisa menggunakan tol laut jika sudah tersedia dari pusat. Hal itu dinilai cepat dan efektif kalau menghadapi kendala dalam pengiriman.



Selain itu, Disperindag Kabupaten Natuna juga tetap memantau Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng dalam penjualan Minyakita saat ini. Para pedagang bisa menaikan harga dengan sendirinya sesuai hukum ekonomi atau biaya yang dikeluarkan, namun juga tidak memberatkan konsumen.

"Sebenarnya dari pemerintah HET Rp14 ribu per liter. Tapi kalau kosong, mereka bisa naik sendiri. Kita tak bisa permasalahkan HET karena mereka ambil upah angkut dan biaya lainnya," pungkasnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1103 seconds (0.1#10.140)