Kisah Pilu Ronggolawe, Prajurit Pemberani Majapahit tapi Berakhir Tragis

Senin, 06 Februari 2023 - 05:37 WIB
loading...
Kisah Pilu Ronggolawe, Prajurit Pemberani Majapahit tapi Berakhir Tragis
Sosok Ronggolawe karya pelukis kelahiran Kabupaten Tuban, Prapto Dwi Utomo atau akrab disapa Jo. Foto/Ist.
A A A
Kuda-kuda terbaik dari Sumbawa, berdiri dengan gagah di hadapan Raden Wijaya. Ada sebanyak 27 ekor kuda yang berhasil dibawa menyeberangi lautan dengan ombak yang ganas, hingga sampai di wilayah kekuasaan Kerajaan Kediri, di bawah kekuasaan Jayakatwang.



Putra Arya Wiraraja, yang berhasil membawa kuda-kuda gagah tersebut, dan mempersembahkannya kepada Raden Wijaya untuk menjadi kendaraan perang menghadapi Kerajaan Kediri. Berkat pengorbanan tersebut, Raden Wijaya menganugerahkan nama Ronggolawe untuk putra Arya Wiraraja.



Kesetiaan Ronggolawe kepada pendiri Kerajaan Majapahit tersebut, tak perlu dipertanyakan lagi. Ronggolawe bersama ayahnya yang saat itu menjabat Bupati Songenep atau Sumenep di Pulau Madura, datang membantu Raden Wijaya yang sedang membuka Hutan Tarik. Dari hutan itulah, akhirnya beridi Kerajaan Majapahit.



Saat pasukan di bawah komando Raden Wijaya, bekerjasama dengan pasukan Mongol, menyerang Kerajaan Kadiri, Ronggolawe turut berada dalam pasukan tersebut. Ronggolawe berada dalam pasukan yang menggempur benteng timur Kediri, bahkan berhasil membunuh Sagara Winotan, yang merupakan pemimpin benteng tersebut.

Dalam Kidung Ronggolawe, setelah Kediri runtuh, Raden Wijaya menjadi raja pertama Kerajaan Majapahit. Atas jasa-jasanya dalam perjuangan, Ronggolawe diangkat sebagai Bupati Tuban, yang merupakan pelabuhan utama di wilayah timur Pulau Jawa.

Namun, Ronggolawe tidak puas karena merasa ia seharusnya mendapatkan posisi yang lebih tinggi. Ronggolawe semakin kesal setelah Nambi diangkat sebagai rakryan patih, jabatan paling tinggi dalam struktur pemerintahan kerajaan di bawah raja.

Posisi rakryan patih seharusnya diserahkan kepada Lembu Sora, yang dinilai Ronggolawe jauh lebih berjasa daripada Nambi. Lembu Sora, yang merupakan paman Ronggolawe, ternyata tidak sepakat dengan sikap keras Ronggolawe. Lembu Sora kemudian menasihati Ronggolawe, agar memohon maaf kepada Raja Majapahit. Namun, Ronggolawe enggan dan memilih pulang ke Tuban.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.4045 seconds (0.1#10.140)