Eksekusi Mess Papua di Tanah Abang Mencekam, Puluhan Preman Datang Bawa Sajam
Jum'at, 30 Desember 2022 - 14:23 WIB
"Anak-anak kita baku lempar dengan preman itu. Saya bilang (ke warga cendrawasih 1) jangan keluar, saya saja nunggu di luar," kata Zakeus.
"Saya bilang anak-anak jangan keluar, jangan kamu kepancing emosi, takutnya terjadi hal yang tidak diinginkan," sambungnya.
Suasana pun mencekam. Penghuni mess mulai tak bisa dikontrol dan berusaha menyerbu puluhan orang tersebut. Beruntung aparat keamanan datang untuk meredam.
Puluhan anggota Polsek, Polres Metro Jakarta Pusat, serta TNI mendatangi lokasi.
"Akhirnya aparat datang. Dari sana saya suruh anak-anak, sebab aparat sudah datang, kita mundur ke dalam saja," tutur Zakeus.
Suasana di lokasi pun mulai kondusif. Puluhan orang yang hendak mengeksekusi bangunan tersebut meninggalkan lokasi.
"Kalau buka pintu pasti sudah banyak yang terpotong. Saya cuma pesan ke warga bahwa kalau mereka sampai masuk baru hajar," tegas Zakeus.
Dia sangat menyesalkan upaya yang dilakukan oleh Pemprov Papua tersebut. Seharusnya, mereka bisa datang baik-baik ke warga untuk berkomunikasi memberikan solusi.
"Kalau memang mau eksekusi ataupun pengosongan, Pemprov Papua bisa duduk bareng ke kami. Jangan justru menggunakan preman yang menebar ketakutan kami," terangnya.
Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Pandji Ramadhan menyebutkan, begitu mendapat laporan puluhan anggota Polsek, Polres Metro Jakarta Pusat, serta TNI, langsung mendatangi lokasi. Sehingga bentrokan dapat dicegah.
"Saya bilang anak-anak jangan keluar, jangan kamu kepancing emosi, takutnya terjadi hal yang tidak diinginkan," sambungnya.
Suasana pun mencekam. Penghuni mess mulai tak bisa dikontrol dan berusaha menyerbu puluhan orang tersebut. Beruntung aparat keamanan datang untuk meredam.
"Akhirnya aparat datang. Dari sana saya suruh anak-anak, sebab aparat sudah datang, kita mundur ke dalam saja," tutur Zakeus.
Suasana di lokasi pun mulai kondusif. Puluhan orang yang hendak mengeksekusi bangunan tersebut meninggalkan lokasi.
"Kalau buka pintu pasti sudah banyak yang terpotong. Saya cuma pesan ke warga bahwa kalau mereka sampai masuk baru hajar," tegas Zakeus.
Dia sangat menyesalkan upaya yang dilakukan oleh Pemprov Papua tersebut. Seharusnya, mereka bisa datang baik-baik ke warga untuk berkomunikasi memberikan solusi.
"Kalau memang mau eksekusi ataupun pengosongan, Pemprov Papua bisa duduk bareng ke kami. Jangan justru menggunakan preman yang menebar ketakutan kami," terangnya.
Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Pandji Ramadhan menyebutkan, begitu mendapat laporan puluhan anggota Polsek, Polres Metro Jakarta Pusat, serta TNI, langsung mendatangi lokasi. Sehingga bentrokan dapat dicegah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda