Isak Tangis Iringi Pemakaman Koordinator Perawat COVID-19 RS Islam Surabaya
Rabu, 01 Juli 2020 - 18:17 WIB
SURABAYA - Seorang perawat senior di Rumah Sakit Islam (RSI) Wonokromo, Surabaya, Jatim meninggal akibat COVID-19 , Rabu siang (1/7/2020). Isak tangis rekan sejawat mengiringi jenazah perawat tersebut saat dibawa ke tempat pemakaman umum Jagir.
Direktur RSI Surabaya, Samsul Arifin tak kuasa menahan tangis ketika memberikan sambutan penghormatan kepada perawat senior, Sulastri yang meninggal dunia akibat COVID-19. Isak tangis juga terlihat dari ratusan karyawan dan tenaga kesehatan RSI Surabaya karena rasa duka yang mendalam. Bahkan satu di antara rekan sejawat sampai pingsan ketika mengiringi kepergian jenazah ke tempat pemakaman umum Jagir. (Baca juga: Positif COVID-19 di Jabar Naik, Gugus Tugas: Patuhi Protokol di Masa AKB)
Sulastri yang menjabat sebagai koordinator perawat yang menangani COVID-19 di RSI Surabaya meninggal setelah menjalani perawatan intensif kurang lebih selama 7 hari karena kondisi kesehatan yang terus menurun dengan gejala demam dan batuk. Sebelum meninggal sulastri dirawat dengan menggunakan alat ventilator. Tepat pada pukul 11.50, Sulastri pahlawan kesehatan di tengah pandemi COVID-19 meninggal dunia di RSI Wonokromo.
Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya, Muhammad Nuh memberikan penghargaan kepada almarhumah Sulastri yang telah mendedikasikan diri sebagai garda terdepan dalam menangani wabah COVID-19. (Baca juga: Bertambah 1.385, Kasus Positif COVID-19 di Indonesia Menjadi 57.770)
“Jadi hari ini kita kehilangan betul perawat senior yang punya dedikasi luar biasa selama bertugas di sini. Ibu Sulastri hasil labnya positif oleh karena itu kami memberikan layanan yang terbaik kepada beliau. Namun Allah memberikan takkdir lain, jam 11.50 almarhumah dipanggil Allah. Beliau telah berjuang dalam kemanusiaan ini. Persoalan COVID-19 persoalan yang sangat serius dan hati-hati. Tidak hanya satu sektor, tapi seluruh sektor diharapkan penuhi protokol kesehatan,” katanya.
Manajemen RSI Wonokromo Surabaya menyatakan, saat ini ada 7 tenaga kesehatan yang positif terpapar COVID-19 dan tengah menjalani perawatan. Dengan adanya kasus tenaga kesehatan meninggal dunia ini, RSI Surabaya berharap agar masyarakat tidak meremehkan bahaya virus Corona dan wajib disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Direktur RSI Surabaya, Samsul Arifin tak kuasa menahan tangis ketika memberikan sambutan penghormatan kepada perawat senior, Sulastri yang meninggal dunia akibat COVID-19. Isak tangis juga terlihat dari ratusan karyawan dan tenaga kesehatan RSI Surabaya karena rasa duka yang mendalam. Bahkan satu di antara rekan sejawat sampai pingsan ketika mengiringi kepergian jenazah ke tempat pemakaman umum Jagir. (Baca juga: Positif COVID-19 di Jabar Naik, Gugus Tugas: Patuhi Protokol di Masa AKB)
Sulastri yang menjabat sebagai koordinator perawat yang menangani COVID-19 di RSI Surabaya meninggal setelah menjalani perawatan intensif kurang lebih selama 7 hari karena kondisi kesehatan yang terus menurun dengan gejala demam dan batuk. Sebelum meninggal sulastri dirawat dengan menggunakan alat ventilator. Tepat pada pukul 11.50, Sulastri pahlawan kesehatan di tengah pandemi COVID-19 meninggal dunia di RSI Wonokromo.
Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya, Muhammad Nuh memberikan penghargaan kepada almarhumah Sulastri yang telah mendedikasikan diri sebagai garda terdepan dalam menangani wabah COVID-19. (Baca juga: Bertambah 1.385, Kasus Positif COVID-19 di Indonesia Menjadi 57.770)
“Jadi hari ini kita kehilangan betul perawat senior yang punya dedikasi luar biasa selama bertugas di sini. Ibu Sulastri hasil labnya positif oleh karena itu kami memberikan layanan yang terbaik kepada beliau. Namun Allah memberikan takkdir lain, jam 11.50 almarhumah dipanggil Allah. Beliau telah berjuang dalam kemanusiaan ini. Persoalan COVID-19 persoalan yang sangat serius dan hati-hati. Tidak hanya satu sektor, tapi seluruh sektor diharapkan penuhi protokol kesehatan,” katanya.
Manajemen RSI Wonokromo Surabaya menyatakan, saat ini ada 7 tenaga kesehatan yang positif terpapar COVID-19 dan tengah menjalani perawatan. Dengan adanya kasus tenaga kesehatan meninggal dunia ini, RSI Surabaya berharap agar masyarakat tidak meremehkan bahaya virus Corona dan wajib disiplin menerapkan protokol kesehatan.
(shf)
tulis komentar anda