Orang Tua Meninggal Terpapar COVID-19, 346 Anak di Majalengka Jadi Yatim
loading...
A
A
A
MAJALENGKA - Tiga ratusan anak di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat tercatat jadi yatim, setelah orang tuanya meninggal karena terpapar COVID-19. Kecamatan Majalengka tercatat sebagai daerah dengan jumlah paling banyak anak yatim karena COVID-19.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2A), Dinas Pemberdayaan, Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Majalengka, Mumu Mugni mengatakan, data tersebut tersebar di semua kecamatan yang ada di Majalengka.
"Anak yang ditinggalkan orang tuanya (terpapar COVID-19 ) sebanyak 346 anak. Itu tersebar di seluruh kecamatan, sebanyak 26 kecamatan. Bervariasi jumlahnya, ada yang 4 orang. Tertinggi 28 orang anak di Kecamatan Majalengka," kata Mumu, Jumat (3/2021).
Sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah, jelas dia, pihaknya sudah melakukan penanganan, baik secara psikis maupun materi. Dari sisi psikis, pihaknya sudah bekerja sama dengan psikolog untuk memberikan pendampingan kepada mereka. "Penanganan dari kami, yang pertama kami sudah melakukan semacam trauma healing. Bekerjasama dengan psikolog, berkeliling ke tiap kecamatan," jelas dia.
Selain pendampingan psikologis, penanganan juga dilakukan dengan cara pemberian Bansos, lewat program dari Kemensos. "Kedua, kami masih menunggu Juknis dari Kementerian Sosial. Bagaimana bentuknya, nanti mungkin akan ditindaklanjuti di kami, bersama Dinsos di Kabupaten Majalengka," jelas dia.
Di sisi lain, Bansos untuk anak yatim dalam kasus COVID-19 akan segera disalurkan oleh Pemerintah Provinsi. Namun, belum semua anak yatim yang bisa mendapatkan bantuan pada tahap pertama itu.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2A), Dinas Pemberdayaan, Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Majalengka, Mumu Mugni mengatakan, data tersebut tersebar di semua kecamatan yang ada di Majalengka.
"Anak yang ditinggalkan orang tuanya (terpapar COVID-19 ) sebanyak 346 anak. Itu tersebar di seluruh kecamatan, sebanyak 26 kecamatan. Bervariasi jumlahnya, ada yang 4 orang. Tertinggi 28 orang anak di Kecamatan Majalengka," kata Mumu, Jumat (3/2021).
Sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah, jelas dia, pihaknya sudah melakukan penanganan, baik secara psikis maupun materi. Dari sisi psikis, pihaknya sudah bekerja sama dengan psikolog untuk memberikan pendampingan kepada mereka. "Penanganan dari kami, yang pertama kami sudah melakukan semacam trauma healing. Bekerjasama dengan psikolog, berkeliling ke tiap kecamatan," jelas dia.
Selain pendampingan psikologis, penanganan juga dilakukan dengan cara pemberian Bansos, lewat program dari Kemensos. "Kedua, kami masih menunggu Juknis dari Kementerian Sosial. Bagaimana bentuknya, nanti mungkin akan ditindaklanjuti di kami, bersama Dinsos di Kabupaten Majalengka," jelas dia.
Di sisi lain, Bansos untuk anak yatim dalam kasus COVID-19 akan segera disalurkan oleh Pemerintah Provinsi. Namun, belum semua anak yatim yang bisa mendapatkan bantuan pada tahap pertama itu.
(don)