Jika Warga Patuh, Wabah Covid-19 di Sulsel Hilang Sebelum Ramadhan Berakhir
Senin, 27 April 2020 - 06:25 WIB
Pemprov Sulsel memiliki kantor Badan Penghubug Daerah di Jakarta, tepatnya di Jalan Yusuf Adiwinata. Di lokasi tersebut, kata Nurdin, siap memfasilitasi para warga Sulsel diperantauan.
"Kita punya kantor penghubung di Jakarta, di jalan Yusuf Adiwinata. Disana sudah siap mendata semua mayarakat Sulsel yang terdampak Covis-19. Bagi daerah yang tidak ada kantor perwakilannya, langsung ke pemprov saja menyurat memberikan data ke kita. Insya Allah segera kita akan penuhi kebutuhan-kebutuhan logistik selama Covid ini," paparnya.
Data pantauan di portal Covid-19 Sulsel per tanggal 26 April 2020 pukul 17.09 WITA, total kasus positif virus korona mencapai 440 orang. Dengan rincian, 299 diantaranya masih dirawat, 36 meninggal. Lalu 23,9% diantaranya atau 105 orang dinyatakan sembuh.
Nurdin mengaku hal ini kabar baik bagi Sulsel. Dia menganggap, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 yang terus meningkat ini buah dari pembenahan fasilitas kesehatan dan perawatan yamg maksimal terhadap pasien selama menjalani masa isolasi di rumah sakit.
Salah satunya yang didorong adalah pemenuhan gizi yang tercukupi bagi para pasien agar imunitasnya meningkat. Nurdin mengemukakan, selama ini makanan dan minuman yang disediakan untuk pasien, harus sesuai ddngan anjuran ahli gizi.
"Kita sekarang menuji perbaikan gizi. Jadi semua rumah sakit kita cateringkan (makanan. Keinginan kita ada pendamping ahli gizi yang sesuaikan menuya. Supaya betul-betul proses penyembuhan ini adalah gizi. Harus bergizi bagus, vitaminnya baik," tutur dia.
Tidak hanya pasien, para tenaga medis dan dokter di tiap rumah sakit rujukan juga difasilitasi penginapan khusus di hotel. Mereka ditempatkan disana sehabis bertugas, untuk menghindari penularan di keluarganya jika pulang ke rumah masing-masing.
"Selama ini mereka tidak boleh ketemu keluarga karena kita takut nanti terjadi penularan lagi. Jadi Alhamdulillah, bisa dikata paramedis kita bisa terjaga dengan baik, stamina terjaga, karena makanannya kita catering-kan. Kita berikan gizi baik, kita beri vitamin," jelas Nurdin.
"Kita punya kantor penghubung di Jakarta, di jalan Yusuf Adiwinata. Disana sudah siap mendata semua mayarakat Sulsel yang terdampak Covis-19. Bagi daerah yang tidak ada kantor perwakilannya, langsung ke pemprov saja menyurat memberikan data ke kita. Insya Allah segera kita akan penuhi kebutuhan-kebutuhan logistik selama Covid ini," paparnya.
Data pantauan di portal Covid-19 Sulsel per tanggal 26 April 2020 pukul 17.09 WITA, total kasus positif virus korona mencapai 440 orang. Dengan rincian, 299 diantaranya masih dirawat, 36 meninggal. Lalu 23,9% diantaranya atau 105 orang dinyatakan sembuh.
Nurdin mengaku hal ini kabar baik bagi Sulsel. Dia menganggap, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 yang terus meningkat ini buah dari pembenahan fasilitas kesehatan dan perawatan yamg maksimal terhadap pasien selama menjalani masa isolasi di rumah sakit.
Salah satunya yang didorong adalah pemenuhan gizi yang tercukupi bagi para pasien agar imunitasnya meningkat. Nurdin mengemukakan, selama ini makanan dan minuman yang disediakan untuk pasien, harus sesuai ddngan anjuran ahli gizi.
"Kita sekarang menuji perbaikan gizi. Jadi semua rumah sakit kita cateringkan (makanan. Keinginan kita ada pendamping ahli gizi yang sesuaikan menuya. Supaya betul-betul proses penyembuhan ini adalah gizi. Harus bergizi bagus, vitaminnya baik," tutur dia.
Tidak hanya pasien, para tenaga medis dan dokter di tiap rumah sakit rujukan juga difasilitasi penginapan khusus di hotel. Mereka ditempatkan disana sehabis bertugas, untuk menghindari penularan di keluarganya jika pulang ke rumah masing-masing.
"Selama ini mereka tidak boleh ketemu keluarga karena kita takut nanti terjadi penularan lagi. Jadi Alhamdulillah, bisa dikata paramedis kita bisa terjaga dengan baik, stamina terjaga, karena makanannya kita catering-kan. Kita berikan gizi baik, kita beri vitamin," jelas Nurdin.
(sri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda