Karomah Telur Mentah KH Nachrawi Bikin Pejuang Kebal Peluru saat Perang Lawan Belanda
Senin, 11 April 2022 - 10:55 WIB
Namun selain di Singosari dan Lawang disebutnya ada beberapa daerah lainnya terutama di pondok-pondok pesantren yang memiliki tokoh-tokoh ulama mengajarkan hal serupa, ilmu kekebalan dengan memakan telur mentah.
"Nyebar di mana-mana, banyak memang yang ditokohkan yang mampu bisa nyuwuk. Jadi orang bukan di tempat sini saja ada di tempat lain. Itu telur mentah bawa sendiri-sendiri, didoakan (sama kiai), dipecah, dimakan, jadi tanpa dimasak, namanya telur mentah. Setelah itu berangkat perang," jelasnya.
Memang beberapa dari mereka disebut moensif, ada yang berhasil pulang dengan ilmu kekebalan yang dimiliki, tapi tak jarang ada yang gugur dalam medan pertempuran.
Menurutnya hal itu juga dipengaruhi dari hati, amal, dan tingkah lakunya masing-masing. "Yang mati nggak pulang, yang masih hidup ya pulang orang, gitu saja," ucap dia.
Upaya koalisi arek-arek Malang, Pasuruan, Surabaya, dan sekitarnya di Jawa Timur melawan Belanda akhirnya gagal. Belanda kian merangsak masuk ke selatan, bahkan setelah Porong, Belanda dan sekutunya menguasai daerah Lawang setelah sempat terjadi pertempuran dengan para gerilyawan pejuang Indonesia.
"Lawang itu bertahan lama karena mau ke selatan itu susah, satu saat Belanda itu coba dari lawang ke Singosari itu gagal kenapa, pohon gede-gede (besar-besar) itu dirobohkan, mobil tank nggak bisa lewat, truk-truk nggak bisa lewat, gagal. Jadi gimana caranya bisa masuk Malang," tuturnya.
Belanda dan sekutunya membuat skema memecah pasukan untuk menuju Malang. Pasukan pertama ditarik mundur ke Surabaya hingga menuju lapangan udara (Lanud) Juanda saat ini.
Sedangkan pasukan kedua dipecah mundur melalui Pasuruan dari Tretes kemudian mendaki gunung dan hutan menembus wilayah Pujon, yang ada di Kabupaten Malang.
Upaya ini tampaknya sedikit memudahkan Belanda masuk ke wilayah Malang. Pasukan udara Belanda berhasil menjangkau lapangan udara Bugis di Pakis, yang kini menjadi Bandara Abdul Rachman Saleh Malang, yang diambil alih dari para pejuang.
Begitu pun dengan pasukan yang melalui Pujon, juga berhasil merangkak masuk dengan menaklukkan pejuang-pejuang kemerdekaan Indonesia.
"Nyebar di mana-mana, banyak memang yang ditokohkan yang mampu bisa nyuwuk. Jadi orang bukan di tempat sini saja ada di tempat lain. Itu telur mentah bawa sendiri-sendiri, didoakan (sama kiai), dipecah, dimakan, jadi tanpa dimasak, namanya telur mentah. Setelah itu berangkat perang," jelasnya.
Memang beberapa dari mereka disebut moensif, ada yang berhasil pulang dengan ilmu kekebalan yang dimiliki, tapi tak jarang ada yang gugur dalam medan pertempuran.
Menurutnya hal itu juga dipengaruhi dari hati, amal, dan tingkah lakunya masing-masing. "Yang mati nggak pulang, yang masih hidup ya pulang orang, gitu saja," ucap dia.
Upaya koalisi arek-arek Malang, Pasuruan, Surabaya, dan sekitarnya di Jawa Timur melawan Belanda akhirnya gagal. Belanda kian merangsak masuk ke selatan, bahkan setelah Porong, Belanda dan sekutunya menguasai daerah Lawang setelah sempat terjadi pertempuran dengan para gerilyawan pejuang Indonesia.
"Lawang itu bertahan lama karena mau ke selatan itu susah, satu saat Belanda itu coba dari lawang ke Singosari itu gagal kenapa, pohon gede-gede (besar-besar) itu dirobohkan, mobil tank nggak bisa lewat, truk-truk nggak bisa lewat, gagal. Jadi gimana caranya bisa masuk Malang," tuturnya.
Belanda dan sekutunya membuat skema memecah pasukan untuk menuju Malang. Pasukan pertama ditarik mundur ke Surabaya hingga menuju lapangan udara (Lanud) Juanda saat ini.
Sedangkan pasukan kedua dipecah mundur melalui Pasuruan dari Tretes kemudian mendaki gunung dan hutan menembus wilayah Pujon, yang ada di Kabupaten Malang.
Upaya ini tampaknya sedikit memudahkan Belanda masuk ke wilayah Malang. Pasukan udara Belanda berhasil menjangkau lapangan udara Bugis di Pakis, yang kini menjadi Bandara Abdul Rachman Saleh Malang, yang diambil alih dari para pejuang.
Begitu pun dengan pasukan yang melalui Pujon, juga berhasil merangkak masuk dengan menaklukkan pejuang-pejuang kemerdekaan Indonesia.
tulis komentar anda