Riwayat Pemberontakan Ronggo Prawirodirjo III yang Mengilhami Perang Jawa

Sabtu, 09 April 2022 - 05:05 WIB
Sebagai menantu Sultan Sepuh, Raden Ronggo berpeluang menjadi adipati wilayah Mancanegara Timur Jogjakarta.

Sesuai perjanjian Giyanti 1755, wilayah itu meliputi Madiun, sebagian Pacitan, Magetan, Caruban, dan Tulunggagung. Di luar itu, wilayah Kasunanan Surakarta, seperti Ponorogo, Jogorogo, sebagian Pacitan, Kediri, dan Blitar.

Rumah Raden Ronggo di Maospati, disebut-sebut mirip benteng. Dijaga seribuan prajurit dengan persenjataan lengkap.

Namun, selama masa pemerintahannya, Raden Ronggo lebih suka tinggal di keraton. Dia juga beberapa kali melakukan latihan militer di alun-alun muka Keraton Jogjakarta, sehingga menimbulkan kecurigaan Kompeni.



Tidak adanya batas jelas wilayah Jogjakarta dan Surakarta, kerap menimbulkan perselisihan kedua penduduk. Setiap terjadi perselisihan itu, Raden Ronggo kerap bertindak kejam dengan langsung menindak penduduk Surakarta.

Bahkan pernah Raden Ronggo menyuruh bakar habis beberapa desa di Ponorogo, sebagai balas dendam atas kerusuhan yang terjadi di wilayah perbatasan yang menurut laporan dilakukan oleh penduduk Surakarta.

Saat terjadi monopoli perdagangan kayu jati di Mancanegara oleh Belanda, Raden Ronggo termasuk yang berang.

Dia mengecam tindakan sewenang-wenang Gubernur Jenderal Belanda Herman Willem Deandels itu, karena tidak hanya merugikan para bupati, tetapi juga warga yang tinggal di kawasan hutan jati, hingga menimbulkan konflik sosial.

Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More