Puluhan Raja dan Permaisuri Keraton Nusantara Kumpul di Keraton Sumedang Larang
loading...
A
A
A
SUMEDANG - Puluhan raja beserta permaisurinya berkumpul di Keraton Sumedang Larang , sejak 28 hingga 30 September 2021.
Kehadiran raja dan permaisuri ini untuk menghadiri Festival Adat Kerajaan Nusantara (FAKN) I tahun 2021. Para raja dan permaisuri itu berasal dari 44 Kerajaan se-Nusantara yang masih eksis di Indonesia.
Perhelatan akbar para raja-raja se-Nusantara ini dibuka Ketua DPD RI, La Nyala Mahmud Mataliti yang ditandai dengan pemukulan gong dan penyerahan Keris Rahiyang Medang Gumilang di pelataran Gedung Negara Sumedang, Rabu, (29/9/2021).
Ketua Pelaksana FAKN I, Rd Lily Djamhur mengatakan, kegiatan ini merupakan hasil kerja sama Pemerintah Kabupaten Sumedang, Keraton Sumedang Larang (KSL), Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) RI.
Lily menerangkan, mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi COVID-19, FAKN I digelar secara terbatas, dimana kegiatan digelar hanya berupa acara inti, di antaranya royal dinner, opening ceremony, musyawarah madya, dan penutupan.
"Acara FAKN kali ini hanya menyelenggarakan acara inti saja dan dilaksanakan secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat," kata Lily.
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir dalam sambutannya mengatakan, selain menjadi ajang silaturahmi, FAKN I diharapkan dapat menghasilkan lahirnya Deklarasi Sumedang untuk mendorong ketahanan bangsa dalam menghadapi pandemi COVID-19 dan mengakselerasi pemulihan ekonomi.
Menurutnya, dalam perspektif budaya, Indonesia sangatlah paternalistik. Baik dan buruknya tatanan kehidupan bangsa dan negara banyak tergantung pada patron atau tokoh kuncinya, termasuk para raja-raja di Nusantara.
Kehadiran raja dan permaisuri ini untuk menghadiri Festival Adat Kerajaan Nusantara (FAKN) I tahun 2021. Para raja dan permaisuri itu berasal dari 44 Kerajaan se-Nusantara yang masih eksis di Indonesia.
Perhelatan akbar para raja-raja se-Nusantara ini dibuka Ketua DPD RI, La Nyala Mahmud Mataliti yang ditandai dengan pemukulan gong dan penyerahan Keris Rahiyang Medang Gumilang di pelataran Gedung Negara Sumedang, Rabu, (29/9/2021).
Ketua Pelaksana FAKN I, Rd Lily Djamhur mengatakan, kegiatan ini merupakan hasil kerja sama Pemerintah Kabupaten Sumedang, Keraton Sumedang Larang (KSL), Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) RI.
Lily menerangkan, mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi COVID-19, FAKN I digelar secara terbatas, dimana kegiatan digelar hanya berupa acara inti, di antaranya royal dinner, opening ceremony, musyawarah madya, dan penutupan.
"Acara FAKN kali ini hanya menyelenggarakan acara inti saja dan dilaksanakan secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat," kata Lily.
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir dalam sambutannya mengatakan, selain menjadi ajang silaturahmi, FAKN I diharapkan dapat menghasilkan lahirnya Deklarasi Sumedang untuk mendorong ketahanan bangsa dalam menghadapi pandemi COVID-19 dan mengakselerasi pemulihan ekonomi.
Baca Juga
Menurutnya, dalam perspektif budaya, Indonesia sangatlah paternalistik. Baik dan buruknya tatanan kehidupan bangsa dan negara banyak tergantung pada patron atau tokoh kuncinya, termasuk para raja-raja di Nusantara.