Riwayat Pemberontakan Ronggo Prawirodirjo III yang Mengilhami Perang Jawa

Sabtu, 09 April 2022 - 05:05 WIB
Usai mengucapkan kalimat itu, dia melompat turun dari kudanya, dan menyerang dengan tombaknya. Tetapi Bupati itu berhasil melukai dadanya dengan tusukan balasan. Berakhir lah riwayat perjuangan Raden Ronggo.

Leberveld memerintahkan para serdadu infanterinya untuk bergerak dan menghabisinya. Nasib serupa dialami oleh wakil Raden Ronggo, yakni Sumonegoro. Jenazah keduanya kemudian dimandikan di Bengawan Solo.

Setelah dibungkus kain putih, jenazah keduanya dibawa ke Jogja. Yang mengenaskan, setibanya di Jogja, Sultan memerintahkan agar jenazah kedua pejuang itu digantung dalam kerana terbuka di persimpangan Pangurakan.

Raden Ronggo dan Sumonegoro, diperlakukan sebagai kriminal dan dipertontonkan kepada publik. Pemandangan ini boleh jadi dilihat langsung oleh Pangeran Diponegoro muda dan menimbulkan benih perlawanan baru.

Setelah sehari dibiarkan seperti itu, jenazah kedua pejuang tersebut dikebumikan di pekuburan para pengkhianat di Banyusumurup, sebelah Tenggara Imogiri yang berbatasan dengan Gunung Kidul.

Sampai di sini ulasan singkat Cerita Pagi, semoga bermanfaat.

Sumber tulisan:

1. Abdul Rohim, Kronik Perang Jawa 1825-1830, Anak Hebat Indonesia, Buku Elektronik.

2. Lilik Suharmaji, GEGER SEPOY Sejarah Kelam Perseteruan Inggris dengan Keraton Yogyakarta (1812-1815), Araska, 2020.

3. TS Werdoyo, Tan Jing Sing, Grafiti, 1990.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More