Hendak Tawuran Seperti Katak Bhizer, Remaja di Palembang Dijebloskan Tahanan
Selasa, 05 April 2022 - 16:40 WIB
PALEMBANG - Terpengaruh video aksi tawuran Katak Bhizer, seorang remaja berinisial MR (16), warga Jalan Di Panjaitan, Lorong Bakti, Kecamatan Seberang Ulu II, Kota Palembang, nekad membeli senjata sajam (sajam) jenis celurit sepanjang 50 cm.
"Saya terinspirasi dari video-video tawuran Katak Bhizer, sehingga saya memesan secara online sajam jenis celurit sepanjang 50 Cm dari Madura, seharga Rp1,5 juta, yang dipergunakan untuk tawuran," ujar MR dihadapan polisi, Selasa (5/4/2022).
Dirinya menuturkan, bahwa uang untuk membeli sajam merupakan kumpulan uang sakunya sendiri. "Saya kumpulkan uang saku saya, saat sudah cukup saya pesan sajam untuk dipergunakan dalam tawuran," katanya.
Sedangkan terkait aksi pencurian kekerasan yang dilakukannya di Jalan DI Panjaitan, Kecamatan Seberang Ulu II, Selasa (29/3/2022) lalu, sekitar pukul 03.00 WIB dengan korban Ferdinan Nugraha (18), dirinya berdalih karena salah sasaran.
"Kami menghadang korban, karena kami mengira korban dari kelompok musuh kami dari daerah Tangga Takat, yang pemicu permusuhan dengan kami dari kelompok Lorong Keramat, yang berawal dari saling ejekan," jelasnya.
Sebelum terjadi penghadangan terhadap korban, lanjut MR, dirinya bersama temannya berinisial RM (15), DAD (15) dan RI (RI) berkumpul di depan komplek Assegaf, Kelurahan Tangga Takat, Kecamatan SU II Palembang.
Baca Juga
"Saya terinspirasi dari video-video tawuran Katak Bhizer, sehingga saya memesan secara online sajam jenis celurit sepanjang 50 Cm dari Madura, seharga Rp1,5 juta, yang dipergunakan untuk tawuran," ujar MR dihadapan polisi, Selasa (5/4/2022).
Dirinya menuturkan, bahwa uang untuk membeli sajam merupakan kumpulan uang sakunya sendiri. "Saya kumpulkan uang saku saya, saat sudah cukup saya pesan sajam untuk dipergunakan dalam tawuran," katanya.
Baca Juga
Sedangkan terkait aksi pencurian kekerasan yang dilakukannya di Jalan DI Panjaitan, Kecamatan Seberang Ulu II, Selasa (29/3/2022) lalu, sekitar pukul 03.00 WIB dengan korban Ferdinan Nugraha (18), dirinya berdalih karena salah sasaran.
"Kami menghadang korban, karena kami mengira korban dari kelompok musuh kami dari daerah Tangga Takat, yang pemicu permusuhan dengan kami dari kelompok Lorong Keramat, yang berawal dari saling ejekan," jelasnya.
Sebelum terjadi penghadangan terhadap korban, lanjut MR, dirinya bersama temannya berinisial RM (15), DAD (15) dan RI (RI) berkumpul di depan komplek Assegaf, Kelurahan Tangga Takat, Kecamatan SU II Palembang.
tulis komentar anda