Raih Indonesia Green Award 2022, Begini Kehebatan Konservasi Monyet Yaki PGE Lahendong
Selasa, 22 Maret 2022 - 17:26 WIB
TOMOHON - Penghargaan bergengsi Indonesia Green Awards (IGA) tahun 2022 yang diselenggarakan oleh The La Tofi School of CSR, berhasil diraih Konservasi Monyet Yaki. Program konservasi satwa dilindungi tersebut, dilakukan oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).
PT PGE Area Lahendong yang beroperasi di Sulawesi Utara, mendapat penghargaan untuk kategori Mengembangkan Keanekaragaman Hayati melalui program "Konservasi Fauna Yaki – Rehabilitasi Spesies Macaca nigra".
General Manager PT PGE Area Lahendong, Ahmad Yani menyampaikan, program konservasi fauna Yaki ini dilakukan untuk primata jenis Yaki yang telah diselamatkan dari peliharaan atau perdagangan ilegal, melalui proses rehabilitasi dan kemudian untuk dilepasliarkan ke habitatnya dalam rangka meningkatkan populasi di alam.
"Pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, juga dilakukan untuk meminimalisir risiko penularan penyakit, baik dari hewan ke manusia maupun sebaliknya. Harapan kami, masyarakat memiliki kesadaran agar tidak memburu dan memelihara atau bahkan mengkonsumsi Yaki. Hal ini juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, akan pentingnya konservasi Yaki," tutur Ahmad Yani, Selasa (22/3/2022).
Menurut Ahmad Yani, upaya konservasi melalui Program Keanekaragaman Hayati ini, bukan hanya dilakukan untuk meminimalkan dampak dari kegiatan operasi, tetapi juga bagian dari implementasi Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG-Environment, Social, and Governance).
Selain itu untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke ke 15, yaitu melindungi, memulihkan, dan mendukung penggunaan ekosistem darat berkelanjutan dan menghambat hilangnya keanekaragaman hayati.
PT PGE Area Lahendong yang beroperasi di Sulawesi Utara, mendapat penghargaan untuk kategori Mengembangkan Keanekaragaman Hayati melalui program "Konservasi Fauna Yaki – Rehabilitasi Spesies Macaca nigra".
General Manager PT PGE Area Lahendong, Ahmad Yani menyampaikan, program konservasi fauna Yaki ini dilakukan untuk primata jenis Yaki yang telah diselamatkan dari peliharaan atau perdagangan ilegal, melalui proses rehabilitasi dan kemudian untuk dilepasliarkan ke habitatnya dalam rangka meningkatkan populasi di alam.
"Pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, juga dilakukan untuk meminimalisir risiko penularan penyakit, baik dari hewan ke manusia maupun sebaliknya. Harapan kami, masyarakat memiliki kesadaran agar tidak memburu dan memelihara atau bahkan mengkonsumsi Yaki. Hal ini juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, akan pentingnya konservasi Yaki," tutur Ahmad Yani, Selasa (22/3/2022).
Menurut Ahmad Yani, upaya konservasi melalui Program Keanekaragaman Hayati ini, bukan hanya dilakukan untuk meminimalkan dampak dari kegiatan operasi, tetapi juga bagian dari implementasi Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG-Environment, Social, and Governance).
Selain itu untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke ke 15, yaitu melindungi, memulihkan, dan mendukung penggunaan ekosistem darat berkelanjutan dan menghambat hilangnya keanekaragaman hayati.
tulis komentar anda