Cegah Penyebaran Paham Radikal Terorisme, BNPT Gelar Silaturahmi di Pemalang
Rabu, 16 Maret 2022 - 22:26 WIB
Menurutnya kegiatan ini menjadi wujud nyata para pemandu kepentingan di Pemalang bersama BNPT dalam rangka menangkal perkembangan paham radikalisme dan terorisme.
"Semoga kehadiran BNPT dapat memberikan suntikan motivasi dan inspirasi bagi kami terutama terkait upaya upaya yang harus dilakukan agar radikalisme dan terorisme tidak dapat berkembang di Kabupaten Pemalang," sambungnya.
Bupati menyebut, upaya menangkal perkembangan paham sesat ini bukanlah pekerjaan yang mudah. "Diperlukan kesabaran ekstra, ketelitian, kecermatan, dan kebijaksanaan dalam mengatasi persoalan ini karena sifatnya yang berkaitan langsung dengan prinsip dan pandangan yang diyakini seseorang," ujarnya.
Mukti merespons harapan BNPT agar Kabupaten Pemalang untuk membuat Perda tentang penanggulangan intoleransi dan terorisme. Menurutnya hal tersebut akan segera diformulasikan.
"Ini masukan yang bagus untuk kami. Tentunya akan kami realisasikan, secepatnya akan kami bahas, kami godok bagaimana isinya Perda tersebut. Nanti kami minta Bakesbangpol untuk melakukan kajian teknisnya," tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, hadir pula anggota Komisi III DPR RI yang juga Wakil Ketua MPR RI, Arsul Sani sebagai narasumber kegiatan Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan.
Arsul Sani mendukung penuh strategi dan usaha yang dilakukan BNPT terkait pengembangan program Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) di Pemalang yang merupakan program pemberdayaan mitra deradikalisasi (mantan napi terorisme) dan penyintas atau korban tindak pidana terorisme.
"Terkait program pengembangan KTN, saya kira hal itu bisa kita buat di Pemalang. Karena kalau persoalannya ketersediaan tanah, tadi saya juga telah menyampaikan kepada Pak Bupati agar hal ini bisa disambut dengan baik dan dipikirkan dengan serius."
"Saya kira ini akan memberikan manfaat untuk pencegahan sekaligus pengendalian radikal terorisme di Pemalang," ujarnya.
"Semoga kehadiran BNPT dapat memberikan suntikan motivasi dan inspirasi bagi kami terutama terkait upaya upaya yang harus dilakukan agar radikalisme dan terorisme tidak dapat berkembang di Kabupaten Pemalang," sambungnya.
Bupati menyebut, upaya menangkal perkembangan paham sesat ini bukanlah pekerjaan yang mudah. "Diperlukan kesabaran ekstra, ketelitian, kecermatan, dan kebijaksanaan dalam mengatasi persoalan ini karena sifatnya yang berkaitan langsung dengan prinsip dan pandangan yang diyakini seseorang," ujarnya.
Mukti merespons harapan BNPT agar Kabupaten Pemalang untuk membuat Perda tentang penanggulangan intoleransi dan terorisme. Menurutnya hal tersebut akan segera diformulasikan.
"Ini masukan yang bagus untuk kami. Tentunya akan kami realisasikan, secepatnya akan kami bahas, kami godok bagaimana isinya Perda tersebut. Nanti kami minta Bakesbangpol untuk melakukan kajian teknisnya," tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, hadir pula anggota Komisi III DPR RI yang juga Wakil Ketua MPR RI, Arsul Sani sebagai narasumber kegiatan Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan.
Arsul Sani mendukung penuh strategi dan usaha yang dilakukan BNPT terkait pengembangan program Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) di Pemalang yang merupakan program pemberdayaan mitra deradikalisasi (mantan napi terorisme) dan penyintas atau korban tindak pidana terorisme.
"Terkait program pengembangan KTN, saya kira hal itu bisa kita buat di Pemalang. Karena kalau persoalannya ketersediaan tanah, tadi saya juga telah menyampaikan kepada Pak Bupati agar hal ini bisa disambut dengan baik dan dipikirkan dengan serius."
"Saya kira ini akan memberikan manfaat untuk pencegahan sekaligus pengendalian radikal terorisme di Pemalang," ujarnya.
(shf)
tulis komentar anda